Hati Yang Patah

4.7K 672 76
                                    


DILARANG SPOILER YA GAES!




M

inggu pagi, seperti biasanya jika dia berada di rumah Abi, Raja sudah keluar dari kamarnya pukul delapan pagi dan bergabung bersama yang lain di meja makan. Rahayu sedang tidak berada di rumah karena dia sedang melihat rumahnya di kampung.

Hanya ada Abi dan Gisa di meja makan, membuat Raja yang baru saja duduk di kursinya bertanya pada sepasang suami istri di depannya itu.

"Juna mana?"

"Masih tidur di kamar." Jawab Gisa.

Raja mengambil dua lembar roti ke atas piringnya. "Tumben, biasanya dia nggak pernah bangun siang."

"Besok ujian semester."

"Terus?"

Mencebik kuat, Gisa menatap Raja datar. "Udah deh, Ja, lo nggak bakalan ngerti. Cuma mahasiswa kaya Juna aja yang tahu kenapa dia harus belajar buat ujian semester."

"Memangnya lo ngerti? Lo juga nggak pernah makan bangku kuliahan!"

"Ngapain juga gue makan bangku kuliahan? Nasi di rumah gue masih banyak kalau aja lo mau tahu. Nimbun lo juga gue bisa pakai nasi."

"Berisik lo!"

"Makanya nggak usah banyak nanya! Lo kan cuma hacker, mendingan sekarang lo mikir perusahaan mana lagi yang bakalan lo peras."

"Sembarangan!" Abi menoyor kepala Gisa hingga membuat istrinya itu menendang kakinya di bawah meja. Hari dimana Rahayu tidak berada di rumah adalah hari yang paling membahagiakan bagi mereka karena mereka akan bebas untuk saling memaki dan memukul satu sama lain. "hina banget kedengarannya bisnis aku."

"Ya memang hina, kemana aja kamu selama ini?"

"Hina juga duitnya buat lo!"

"Memang dasarnya aja nasib gue jelek bisa nemu suami kaya lo!"

"Terus aja, Gis, terus lo nggak sopan sama gue. Gue bilangan Ibu nanti."

"Ngaca lo sana!"

Abi mencebik, lalu dengan sengaja mengambil telur ceplok milik Gisa dan memakan bagian kuning telurnya hingga membuat Gisa melotot mematikan. Melihat suaminya tertawa menyebalkan, Gisa hampir saja mengeluarkan kuning telur itu keluar dari perut suaminya dengan memukul punggung Abi hingga Abi berteriak kesakitan.

Kini sepasang suami istri yang masih saja terus bertingkah kekanakan itu mulai sibuk dengan ide-ide jail di kepala mereka, menyisakan Raja yang hanya menghela napas malas selagi menatap mereka sambil menikmati roti miliknya.

Pasangan di depannya ini sudah cukup lama menikah, tapi Raja bahkan jarang sekali melihat mereka bertingkah senormalnya pasangan suami istri. Ada saja tingkah mereka berdua yang membuat semua orang sakit kepala melihatnya.

"Kasihan Alma," gumam Raja dengan suara datarnya hingga sepasang suami istri itu menatapnya. "masih kecil udah jadi anak broken home."

"Maksud lo?" tanya Abi dan Gisa serempak.

Raja tersenyum manis pada mereka. "Pernikahan yang diisi dengan pertengkaran terus menerus itu nggak sehat, mendingan sekarang kalian mulai cari pengacara. Katanya, kalau di persidangan nanti kedua belah pihak nggak ada yang datang, perceraiannya bakalan lebih cepat selesai sih..."

RAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang