"Assalamualaikum, Hana pulang!"
Hana mengernyitkan dahinya saat melihat Kakak, Adik beserta bundanya memakai baju setelan rapi.
"Bunda mau ke mana?" tanya Hana yang baru saja memasuki rumah.
"Mau ke bandara."
"Ngapain, Bun?"
"Ck. Jemput ayah."
"Loh bukannya Ayah pulangnya besok?”
"Ayah pulang sekarang. Makanya ini mau dijemput ke bandara!" Kali ini bukan Vina yang menjawab melainkan Kakaknya yang sudah rapi mengenakan kemeja.
Hati Hana bersorak senang. "Tunggu aku. Aku ikut. Siapa tau ketemu pramugari," sorak Hana sambil berlari menaiki anak tangga.
"Enggak, Hana!" sahut Vina membuat Hana menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang, ke arah bundanya.
"Yah, kenapa Bun?"
"Kamu di rumah aja."
"Kenapa, Bun?"
"Banyak tanya banget sih, Kamu. Udah bun, ayo cepet!" potong Wira sembari berjalan keluar rumah dan diikuti Reisa di belakangnya.
"Bunda, kenapa Hana gak boleh ikut?" tanya Hana yang mulai lesu. Tak ada semangat dalam jiwanya.
"Gak ada yang jaga rumah, Hana. Kalau semua ikut gak ada orang di rumah ini. Bunda was-was kalo ada apa-apa sama rumah ini." Vina menjawab lembut perkataan Hana. Namun jawaban lembut itu membuat Hana sesak.
Vina mulai berjalan perlahan meninggalkan Hana. "Oh iya, kamu nanti gak usah masak, kami makan di luar!"
Tin! Tin!
"Bunda udah ditunggui sama Kakak kamu. Bunda pergi!" Vina kembali berjalan meninggalkan Hana dengan raut wajah yang sedih.
Hana menuruni anak tangga dan berdiri di salah satu jendela rumahnya. Ia melihat bunda, kakak dan adiknya yang ingin berangkat ke bandara. Hari saat ini sedang gerimis.
Hana menghela napas pasrah saat mobil yang di kendarai kakaknya melaju meninggalkan rumah. Dan tak sadar air matanya jatuh.
"Padahal Hana hanya ingin menikmati suasana bandara dan melihat pesawat yang nanti bakal menjadi rumah kedua Hana," batinnya menghapus air matanya.
Hana kembali ke kamarnya dengan langkah yang gontai.
Ting!
Satu notifikasi meluncur di layar hpnya membuat Hana mengalihkan perhatiannya.
Al
Hana?
Iya, Al?
Gue mau tanya
Tanya apa?
Lo gak suka ya sama kalung pemberian gue? Makanya ga lo pake
Kalung yang mana, Al?
Kalung pemberian gue waktu lo ulang tahun
KAMU SEDANG MEMBACA
TEARS OF HANA (SEGERA TERBIT)
Подростковая литература[Budayakan follow sebelum membaca!] First story, jadi maklumi jika cerita ini tidak sempurna. ⚠️Proses revisi⚠️ Maaf jika cerita masih acak atau tidak nyambung. *** Menjadi anak tengah adalah takdir bagi Hana. Dipaksa mencontoh sang kakak dan juga h...