Bagian 46

8.7K 736 20
                                    

Happy Reading:)
Semoga kalian suka:)
.
.
.

Hati-hati typo bertebaran ⚠️

"Han, capt Fahri udah putus loh sama Manda!" beritahu Mia saat pesawat baru saja menurunkan penumpangnya.

"Terus gue harus apa, Mi?" Hana tak habis pikir dengan Mia yang terus-terusan mengurus hidup orang.

"Siapa tau lo mau buka hati buat capt Fahri!"

"Enak banget, sih ngomongnya. Gak tau ya ini perasaan udah disakitin berkali-kali."

"Kasih kesempatan kali, Han!"

"Gak! Gue udah gak ada rasa sama dia!"

Tiba-tiba Raka menghampiri Hana dan Mia yang sedang bercerita. Kini posisi Raka tepat di samping Mia yang hanya terpisah dengan jarak.

"Boleh gabung, gak?"

"Boleh," sahut Hana.

Hana terus memperhatikan wajah merah merona Mia dan kepala yang menunduk. Bahkan gadis itu sudah tidak nyerocos seperti tadi.

Hana tersenyum smirk. Dengan sengaja ia mendorong badan Mia agar lebih dekat dengan Raka. "Ups! Sorry."

Mia menatap Hana dengan wajah yang tertekan! "Hana!" desisnya.

"Makanya cepet jadian biar tangan gue gak jahil!"

Daripada menanggung malu, Mia lebih memilih untuk melangkah ke ruang kemudi. "Gue pergi!"

"Capt Fahri!"

Fahri yang dipanggil pun menoleh. "Apaan?"

"Gak apa-apa."

"Lo gak jelas ya, Mi. Katanya lo bakal atur gue sama dia, nyatanya dari pagi sampe sekarang gak ada perubahan!" tutur Fahri.

"Enak banget ya, Capt pengennya langsung instan! Capt, Hana aja udah mati rasa sama capt, gimana mau cepet balikan!" balas Mia.

"Terus gimana?"

"Capt harus deketin Hana secara perlahan. Buat dia suka lagi sama capt!"

"Iya, deketinnya gimana?"

Mia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Goblok juga nih orang!" gumamnya tanpa didengar oleh Fahri. "Capt ajak Hana ke mall kek apa kek!"

"Tapi gue orangnya gak romantis."

"Kalo capt mau dapetin Hana, capt juga harus berjuang. Jangan apa-apa tanya sama Mia." Mia pikir semua pilot otaknya rata-rata cerdas, ternyata tidak. Buktinya ia menemukan pilot yang malas berpikir.

"Kalo gue mikirin itu sampe dalem, ntar gue gak fokus sama stir pesawat, gimana? Gue jatuh otomatis lo juga jatuh!" Fahri membalas perkataan Mia.

"Dan bertemu di neraka!" sambung Mia asal.

Fahri melotot ke arah Mia. "Lo aja kali!"

"Jadi lo yang ngerancang dan gue yang praktek, oke?" ujar Fahri.

"Terserah, Capt!" sahut Mia malas.

"Ternyata capt bodoh, ya! Males mikir!" gumamnya.

"Gue gak tuli, Mia!" cetus Fahri.

****

Tok...Tok...Tok!

Hana membuka pintu messnya, ia sedikit terkejut saat mendapati Fahri yang berdiri menatapnya.

TEARS OF HANA (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang