28 • Demi Kayra

5.5K 446 129
                                    

Ketika hari dimana Kayra mengundurkan diri dari sekolah, Lana dan Hitto turut penasaran dimana Kayra berada.

Pasalnya, Nathan sekarang jadi jarang tidak masuk, padahal dulu pria itu tidak pernah absen, namun sekarang saat Kayra tidak ada ia pun ikut menghilang.

Mentang mentang sepasang kekasih, satunya pergi, yang lainnya juga ikut pergi, begitu pikir Lana begitu mengetahui Kayra dan Nathan pergi dari sekolah di waktu bersamaan.

Apa jangan-jangan Kayra pergi bersama Nathan?

Bisa jadi, Kayra tidak mau menikah dengan Bara dan memilih tetap bersama Nathan, mengingat sahabatnya sangat bucin.

Apalagi ditambah sikap Bara yang diam saja saat Lana menanyakan tentang Kayra. Seperti tidak mau bertanggung jawab lagi. Lana tidak mengerti mengapa masalahnya malah tambah rumit?!

"To, gimana dong?" tanya Lana, kini mereka berdua tengah di kantin pada jam istirahat. Angga tidak ada, karena dimintai bantuan untuk membawakan tumpukkan buku ke ruang guru.

"Ya gimana?" Hitto mengangkat bahu sambil mengaduk mie goreng pesanannya.

Lana yang sebal dengan jawaban pasrah itu, langsung menarik kuat telinga Hitto. Sampai empunya mengaduh, sakit.

"Bego! Itu bukan jawaban!"

Hitto berusaha melepaskan tarikkan Lana, "Trus maunya gimana, Lana comel," balasnya mencubit gemas kedua pipi Lana.

Lana segera menepis, mukanya merengut, memang gak ada bener-benernya curhat sama cowok!

"Makan, Lana, bukan manyun," Seseorang yang baru datang, mengintrupsi perempuan sendiri di meja mereka.

Lana mendongak, "Anggaaa! Kayra kemanaa?"

"Emang kenapa?" tanya Angga balik, ia duduk di kursi dan mendekatkan makanan yang sudah dipesankan oleh dua temannya itu.

"Kok kenapa? Kayra ngundurin diri dari sekolah, tapi dia gak ada di rumahnya," ucap Lana memulai curhat sesi kedua, "Udah gitu, dia gak ada kabar barengan sama Nathan, pula! Apa mereka pergi berdua?"

Angga tersedak makanannya yang baru sesuap ia masukkan ke mulut. Hitto dengan gercep membawakan minuman.

"Pelan pelan dong, ayang," kata Hitto lembut penuh khawatir.

Tanpa basa basi, setelah menerima minuman, Angga menepak kepala Hitto.

"Jijik, tau gak?"

"Jadi cinta aku ditolak?" Hitto memasang wajah murung, meletakkan gelasnya dengan hentakkan, tingkahnya itu seperti anak gadis sedang merengek.

"Hitto! Please! Ini bukan waktunya bercanda! Kenapa sih, gak ada yang khawatir sama Kayra? Kalian temen Kayra bukan sih?!" Lana yang sudah muak karena panik sendirian pun mengoceh.

"Kalian para cowok memang enak, gak mementingkan perasaan dan selalu pake logika, gak kayak cewek yang apa apa pake hati, pake perasaan, capek tau gak! Hargain dikit bisa gak?!"

Kedua pria itu hanya datar tanpa berekspresi namun matanya saling melirik. Saling menyalahkan. Repot kan, kalau cewek sudah berkata panjang lebar?

"Ampun ndoro, kita berdua minta maaf," Hitto membuka mulut dengan rasa hormat, namun Lana malah menjambak rambutnya.

"Aduh, aduh, gue udah minta maaf, kenapa malah diginiin?!"

"Karena gue belum selesai ngomong!"

Angga yang memperhatikan itu hanya bisa menepuk jidat, kenapa ada saja tingkah perempuan?

"Dan lo, Angga!" Lana melirik tajam Angga ketika melepas jambakan di rambut Hitto, "Kenapa lo keselek pas gue ngomong Kayra pergi sama Nathan? Apa itu bener?!"

Teenage Mom [Stopped]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang