10 • Rasa Aman

8.1K 600 41
                                    

Heiii..

Cerita ini ganti judul yaaa..

Pdhl sih kalo diterjemahin sama.
Cuma pengen diubah ke inggris aja biar lebih estetik, wkwk.

Mari baca kelanjutannyaaa...♡

•••

Mata Kayra terpejam saat mendengar ocehan Nathan yang tidak kunjung berhenti. Saat ini mereka telah memasukki jam pulang, para murid tentu saja berhamburan dari dalam kelas.

Tadinya, Kayra ingin diantar oleh Angga menggunakan mobilnya, namun Nathan menolak dan mengatakan bahwa Kayra lebih baik bersamanya saja naik motor, karena di jam sore jalanan pasti macet, pergi dengan mobil bukanlah solusi baik.

Kayra hanya menurut saja, menurutnya naik motor atau mobil sama saja. Yang penting ia bisa sampai ke rumahnya.

"Kalo emang kamu belum pulih banget, besok istirahat aja, gak usah masuk," Nathan mengatakannya lagi, ia sungguh khawatir saat mendengar kabar Kayra pingsan.

Pagi tadi, Nathan sedang asik memakan roti buatan Bi Illa, namun seketika suasana riuh saat Putri, siswi terempong di kelasnya menjerit, ia berteriak histeris dan yang menarik perhatian Nathan adalah nama Kayra disebut.

"Sumpah anjir, Kayra digendong sama Pak Bara!"

"Seriusan?! Nathan lo harus liat kelakuan cewek lo!!"

Mendengar itu Nathan langsung bangun, berjalan keluar pintu kelas. Keadaan sangat ramai dengan para siswi yang ikut mengintip karena kepo dan yang berisik seperti Putri.

Benar saja, matanya menangkap Kayra yang wajahnya sangat pucat sedang dibopong oleh Pak Bara, mereka berjalan melewati kelasnya menuju UKS yang berada di ujung kelas.

Nathan mengepalkan tangannya, kesal, tidak terima, tentu saja ia tidak suka saat pacarnya disentuh, apalagi dibopong seperti itu.

Nathan bisa saja merebut Kayra dari tangan Bara, namun ia masih menghormati gurunya itu. Saat Lana melewati kelasnya, ia menariknya dan meminta penjelasan.

"Kayra kenapa?"

Lana seketika gugup, sejak mengetahui Kayra hamil, Lana harus lebih hati-hati dalam bicara, ia tidak mau menyebar aib temannya sendiri.

"Ya mana gue tau," ucap Lana spontan, dengan raut wajah panik, "Lo kan pacarnya, kenapa gak ikutin!" lanjutnya, berusaha melepaskan pergelangan tangannya yang digenggam erat oleh Nathan.

"Lepasin, Nath! Gue pengen liat keadaannya!"

Nathan yang terdiam langsung melepaskan tangan Lana, namun tidak berapa lama Bara kembali muncul, berjalan menuju kelasnya.

Akhirnya, Lana pun memutar balik jalannya, karena melihat Bara berjalan dengan Tirta, guru IPS yang akan mengajar di kelasnya.

Kembali pada Nathan dan Kayra yang saat ini memasukki area parkir motor milik sekolah, pria berlesung pipi itu terus menatap Kayra yang daritadi terdiam.

"Kamu denger gak sih, Kay? Apa yang aku omongin?" tanya Nathan memberhentikan langkahnya. Kayra pun ikut berhenti. "Kalo emang sakit kamu makin parah, aku harus ke rumah sakit,"

"Gak ada bantahan," sela Nathan saat Kayra baru saja membuka mulut ingin menjawab.

"Sakit itu harus diobatin dan kamu udah sakit beberapa hari malah didiemin," Nathan lanjut lagi bicara, "Kalo kayak gitu terus, kapan kamu sembuhnya? Aku pengen kamu sehat, Kayyy..."

Kayra menatap wajah khawatir Nathan. Sedikit menyebalkan memang kalau Nathan sudah mengoceh tentang kesehatan, karena cowok itu tidak berhenti sebelum Kayra mengikutinya.

Teenage Mom [Stopped]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang