11 • Kebohongan Kayra

7.3K 556 47
                                    

Weekend adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu bagi kebanyakkan orang. Setelah lelah melakukan aktivitas, satu hari ini mereka manfaatkan untuk bersantai atau berlibur, melepas penat.

Biasanya, saat weekend seperti ini Kayra akan mengajak temannya atau Nathan untuk sekedar keluar ke mall.

Namun, saat kehamilan menuju 6 minggu ini, entah kenapa semakin hari Kayra selalu merasa malas untuk kemana mana. Moodnya sangat tidak jelas bahkan perubahannya bisa sepersekian detik.

Seperti sekarang, Kayra merasa bosan terus menatap layar laptopnya. Tadinya Kayra sangat senang karena bisa me time sambil mempelajari lebih dalam tentang kehamilan, namun lama lama ia merasa butuh sesuatu untuk menyegarkan otaknya.

Tangannya terulur mengambil buah apel yang telah ia makan setengah, digigitnya lagi buah itu sambil membuka youtube, mencari video yang seru dan bermutu.

Tapi, belum sempat Kayra membuka video youtube yang berisi tentang pentingnya USG saat hamil, seseorang mengetuk pintunya dari luar.

Kayra menghela nafas kesal, tidak taukah orang diluar itu kalau ia sedang mager?

Terpaksa Kayra berdiri untuk membukakan pintu, saat pintu terbuka, matanya langsung terbelalak melihat kedua orang tuanya berdiri di hadapannya.

Jantungnya langsung berdegup cepat. Kenapa bisa orang tuanya ada disini? Kenapa Kayra tidak tau? Dan, laptopnya!

Layar laptopnya masih menampilkan video kehamilan!

Kayra panik, sungguh ia ingin nangis!

"Surprise!" ucap keras Rania, Mamanya, langsung dipeluknya tubuh Kayra karena rasa rindu telah meninggalkan anaknya itu selama 6 bulan.

Tak mau kalah, Ari, Papanya, ikut berpelukan, hingga mereka bertiga saling mendekap satu sama lain selama beberapa detik.

Kayra berusaha menahan nafasnya untuk memundurkan perutnya. Ia sangat takut jika Rania atau Ari menyadari perubahan tubuhnya.

"Ya ampun sayang! Mama kangen banget sama kamu!" Rania kemudian melepas pelukkannya diikuti Ari, kini mereka berdua menatap Kayra yang terlihat kaku.

"Kayra? Kamu kenapa?" tanya Ari membuat Kayra mau tidak mau berusaha menutupinya dengan tawa renyah.

"Hah? Gapapa kok, Pa! Hehe," Kayra berusaha tersenyum walau tidak bisa dipungkiri tangannya panas dingin.

"Kamu gak seneng kita pulang?" Gantian Rania yang bertanya dengan raut wajah sendu.

Kayra melambaikan kedua tangannya, "Enggak kok, Ma, Pa... Kayra cuma kaget aja, Kayra juga udah kangen banget sama Mama Papa!"

Kayra memang rindu dengan kedua orang tuanya namun tidak dengan datang mendadak seperti ini!

Ekspresi Rania langsung berubah menjadi senang, ia pun merangkul Kayra untuk turun ke ruang utama.

Sebelumnya, Kayra meyempatkan untuk menutup pintu kamarnya, sesaat ia merasa aman karena telah dijauhkan dari laptopnya.

Sampai di ruang utama, Kayra langsung tercengang melihat banyak sekali paperbag bermerek.

"Hadiah untuk anak Mama yang cantik," kata Rania membuat wajah Kayra sumringah. "Itu semua barang barang yang Mama rasa sangat cocok untuk kamu, karena Mama bingung dan Papamu juga gak bisa ngasih saran," Sesaat mata Rania melirik sinis pada Ari yang terkekeh.

"Jadi kita borong deh semuanya," lanjutnya.

Kayra mengangguk senang. "Makasih ya, Ma! Pa!"

Rania dan Ari yang sedang berangkulan, ikut mengangguk senang. Selama ini mereka bekerja semata mata ingin membahagiakan anak tunggal mereka.

Teenage Mom [Stopped]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang