part 1

11.1K 267 2
                                    

Gema masuk kedalam rumah nya,rumah yang terasa sepi tidak ada kehangatan sama sekali di sini,disini cuma ada kesakitan yang mencekam rasa sakit itu seakan menggerogoti ulu hati nya.

Gema menaiki anak tangga tiba-tiba suara berat berhasil menghentikan langkahnya."Dari mana aja kamu?"Tanya Galuh,dia Galuh ayah nya Gema.

Laki-laki itu membalikkan badannya kearah Galuh menatap datar sang ayah."Dari mana kamu?"Tanya nya lagi tapi Gema tidak menjawab pertanyaan itu seakan dia bisu.

Galuh bangkit dari duduknya."Apa?papah mau apa,papah mau pukul Gema,mau tendang Gema?atau mau usir Gema dari sini,atau mau Gema mati?"Tanya laki-laki itu.

"Jaga ucapan kamu, saya ayah kamu."ucap Galuh.

Gem tersenyum kecut mendenga ucapan ayah nya,apa ayah nya ini bunglon kadang dia mengucapkan kalau dirinya adalah anaknya kadang dia juga tidak menganggap Gema sebagai anaknya."Iya Gema tau Papah ayah Gema tapi ada seorang ayah yang selalu memukul anak nya?ada?"Tanya Gema.

"Saya memukul kamu karena kamu anak kurang ajar Gema!"

Gema tersenyum kecut mendengar tuturan dari Galuh."Bahkan jika Gema gak nakal pun,papah bakal pukul Gema!"ucap Gema.

"Gema!"

"Gema capek pah."ucap Gema dan langsung berjalan kerah kamar nya di atas.

•••

Gema sudah siap dengan seragam sekolah nya,dia berjalan menuruni anak tangga di sana sudah ada Bima dan kedua orang tua nya Gema menatap datar ke arah mereka,percuma Gema ikut sarapan dengan mereka pada akhirnya dia cuma akan seperti patung.

Gema memilih untuk pergi ke sekolahnya dengan menaiki motor hitam miliknya.

•••

Gema turun dari motor nya,berjalan menuju kelas nya kelas 11 IPA 1, seperti biasa dia selalu menjadi sorotan mata yang menatap nya penuh dengan dambaan,Gema jangan di tanya dia sangat pintar.

Gema dia adalah kapten basket disini, wajahnya yang tampan nyaris sempurna tapi dia punya sifat dingin.Laki-laki itu berhenti saat mendengar teriakan tertuju padanya."Gema."Gema pun menoleh.

Ternyata dia sahabat perempuannya Rindu."kamu udah mendingan?"Tanya Rindu.

"Udah,aku baik-baik aja."ucap Gema dengan senyum yang ia paksa.

"Padahal kemarin malam kamu jangan keluar dulu dari Rumah sakit."ucap Rindu.

"Aku gak papa Rindu."ucap Gema sambil menyingkirkan sehelai rambut dari wajah Rindu,Rindu adalah sahabat nya sejak kecil bahkan Rindu tau semua tentang masalah hidupnya.

"Cepat sembuh,dan jangan sakit lagi."ucap Rindu lirih,dia tidak tega melihat sahabatnya terbaring lemah di rumah sakit tanpa ada seorang keluarga pun yang menemaninya.

"Aku..bakal sembuh."ucap Gema.

"Aku yakin itu Gema."jawab Rindu.

•••

Jam pulang sekolah sudah berbunyi sekitar tujuh menit yang lalu,Gema bersama kedua sahabatnya menuju parkiran mengambil motornya masing-masing.

"Gema besok kita tanding basket sama SMA Pancasila."ucap Fadli sambil menaiki motor nya.

"Hm."

"Lo mau kemana abis ini?"Tanya Akmal.

"Gak tau."ucap Gema sambil menyalakan mesin motornya dan langsung meninggalkan kedua sahabatnya itu.

"Gema, Gema aneh banget sih Lo."ucap Fadli.

"Gue curiga kalau ada yang di tutupi Gema dari kita."ucap Akmal.

G E M A √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang