Part 45

1.1K 66 4
                                    

Akmal menatap netra Kasih dalam, Akmal mengantar gadisnya ini pulang setelah beberapa jam yang lalu gadis ini menjadi miliknya."good night by." Ucap Akmal.

Mulai menjadi budak cinta setelah beberapa jam yang lalu, cinta, kasih sayang mengubah segalanya. Kini kehidupan Kasih terasa lebih dihargai dan berada bukan cuma ada tapi tidak dihargai.

"Kamu pulang udah malam." Ucap Kasih.

"Kenapa? Aku masih mau disini." Kekeh Akmal.

"Pulang Mal, kamu lupa kalau kamu harus jemput motor Gema." Ucap Kasih.

Akmal mendesah pelan lalu tersenyum menatap Kasih, dia hampir lupa sama tugas nya hari ini."Aku hampir aja lupa by, makasih udah ingetin, aku pulang sekarang by." Ucap Akmal sambil memakai helm full face nya.

"Hati-hati." Ucap Kasih.

Kasih menatap kepergian Akmal dengan tersenyum tipis, entah sampai kapan dia harus melakukan ini dia terlalu takut untuk menceritakan nya kepada Arga. Kasih melangkahkan kakinya untuk menuju apartemen nya hari sudah hampir larut kenapa dia bisa bermain sampai larut malam padahal kakaknya sangatlah kejam padanya.

Karena Arga jarang pulang dia selalu menginap di basecamp atau bermalam dengan gadis-gadis cantik yang menjual dirinya, Arga sangat tampan siapa yang mau menolak pesonanya?

Kasih memasukan sandi apartemen nya, gelap seperti biasa tapi saat kaki nya melangkah untuk kedua kalinya tiba-tiba lampu itu menyala, mata Kasih membulat saat dia melihat Arga yang tengah menatapnya tajam.

"Dari mana lo?" Tanya Arga membuat bulu kuduk Kasih berdiri.

"Kasih belajar kelompok kak." Jawab Kasih.

"Belajar kelompok? Bohong! Lo habis dari mana?" Tanya Arga dengan nada sedikit naik.

Kasih mulai was-was dia takut sekali, jika dia ketahuan."Kasih habis kerja kelompok kak, aku gak bohong." Ucap Kasih menundukkan kepalanya.

"Kerja kelompok sampai jam segini?! Lo bohong sama gue!" Bentak Arga membuat Kasih semakin takut.

Kasih menggelengkan kepalanya."aku gak bohong kak." Lirih Kasih mulai berkaca-kaca.

"Awas lo kalau bohong!" Tunjuk Arga."Belajar yang bener bentar lagi ujian gue gak mau tau nilai dari semua mata pelajaran harus diatas 95!" Ucap Arga tegas.

Kasih menganggukkan kepalanya."iy--a kak." Jawab Kasih berbata-bata.

"Jangan iya-iya tapi nanti nilai lo jelek! Awas aja cape-cape gue kerja buat biayain sekolah lo tapi nilai lo jelek, awas lo!"

Kasih gadis itu hanya bisa mengangguk patuh walaupun ia tidak tahu hasilnya nanti. Arga kakaknya selalu saja meminta nilai nya itu harus diatas 95 terkadang Kasih lelah karena terus didesak oleh Arga untuk belajar, Kasih tahu karena Arga bersikap seperti itu mau yang terbaik untuk nya.

Jika Arga ditanya apa dia belajar? Tentu saja tidak dia tidak belajar karena dia putus sekolah, dia putus sekolah saat Arga kelas 10 dia tidak bisa membiayai sekolah nya lebih baik dia membiayai sekolah adiknya karena Arga sayang pada Kasih dia mau yang terbaik untuk nya tapi ya itu cara yang diberikan Arga untuk Kasih itu salah.

•••

Setelah melewati malam yang cukup jauh akhirnya Gema dan Swara bisa sampai dirumah Swara. Gema menatap kearah Swara dia menyingkirkan rambut yang menutupi wajah cantik nya.

"Pak, tunggu sebentar saya mau anterin sampai kamarnya dia tidur." Ucap Gema.

"Siap mas, yang penting ongkosnya yah." Ucap Pak supir, Gema membalasnya dengan anggukan kepala.

G E M A √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang