Part 52

1K 62 3
                                    

Gema mengendarai motor nya dengan kecepatan tinggi membelah jalanan kota yang tidak cukup padat membuat nya semakin leluasa untuk mengejar Swara. Swara sangat kencang mengendari mobil nya membuat Gema semakin khawatir, lampu merah membuat Gema bernafas lega dia bisa menyusul Swara.

Tapi sayang semua nya jauh dari ekspetasi nya sekarang, mobil itu melaju semakin ugal-ugalan ada yang tidak beres. Gema mengerem motor nya dadakan saat mobil Swara menabrak mobil yang ada didepannya membuat mobil Swara berguling di atas nya. Mobil itu sangat hancur, mobil itu terhempas sampai mobil itu benar-benar jatuh ke jalan.

"Swara!" teriak Gema sangat kencang.

Orang-orang yang ada disana tentu nya sangat terkejut dengan kejadian tragis tepat di depan mata nya.

Gema turun dari motor nya dengan jantung yang berdetak kencang, Tuhan tolong jangan bawa suatu hal yang membuat nya masih bisa bertahan hidup di dunia ini.

Gema berlari kencang menghampiri Swara, mobil itu sekarang dalam keadaan terbalik. Gema menatap Swara sedih, keadaan gadis itu sangat mengenaskan, baju putih itu kini sudah di penuhi darah, bibir pucat dengan mata yang tertutup.

Gema membuka pintu mobil itu, dia membawa Swara kepangkuan nya."Ra--" panggil Gema dengan suara parau nya, berharap kalau gadis ini membuka matanya.

Tak lama ambulans datang, Swara langsung dibawa ke rumah sakit terdekat, Gema ikut masuk kedalam mobil nya menemani gadis itu. Rasanya Gema benar-benar hancur menatap gadis ini.

•••

Telah terjadi kecelakaan di jalan

Semua orang di ruang keluarga rumah Bima langsung memfokuskan pada pemberitaan yang menarik perhatian mereka, pasal nya jalan ini mereka tahu dan tentunya sering melewati.

Jantung Bima selama berhenti berdetak saat dia melihat motor Gema yang terparkir sembarang dengan helm full face nya di jalan."Gema." ucap Bima membuat Galuh dan Bella menatap kearahnya.

"Pah, mah itu motor Gema." lirih Bima.

"Jangan bercanda kamu Bima!" ucap Galuh.

Bima menggeleng kan kepalanya."Bima gak bercanda." jawab Bima.

Bima langsung bangkit dari duduk nya berlari keluar dari rumah ini  menuju rumah sakit. Bella terdiam membeku dia tidak tahu apa yang harus ia lakukan, Galuh hendak berdiri tapi tangan nya lebih dulu dicekal oleh Bella."Jangan mas."

"Bell---"

"Aku bilang jangan!"

•••

Gema menatap ruang tempat Swara ditangani dengan penuh harap, kalau dia selamat, do'a ia lapalkan agar gadis itu selamat sungguh dia benar-benar khawatir.

"Tuhan jangan ambil dia, dia adalah sumber kebahagiaan yang baru saja engkau kasih padan ku." batin Gema.

Sedangkan Sandi dia menatap ruangan itu dengan penuh harapan tentunya, Sinta dan Aina yang selalu ada di sampingnya membuat dia agar tidak merasa khawatir terhadap putri nya.

Sandi sangat begitu khawatir dan tentunya sangat panik, kala mendengar bahwa putri satu-satunya mengalami kecelakaan dan dilarikan ke rumah sakit nyawanya seolah melayang mendengar kabar itu, sangat menyakitkan dan dia tentu nya merasa bersalah menjadi seorang ayah.

Tiba-tiba pintu itu terbuka menampilkan dokter dengan suster."Bagaimana keadaan putri saya dok?" tanya Sandi.

"Keadaan cukup baik, tapi--"

"Tapi Kenapa?" tanya Gema.

"Dia mengalami kelumpuhan dan mata nya buta, karena pecahan kaca yang masuk kedalam mata nya." jelas Dokter itu.

G E M A √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang