part 5

1.9K 90 0
                                    

Tiga jam berlalu,kini Gema sudah selesai melakukan kemoterapi nya.Gema duduk di depan Indah dengan wajah datarnya kapan dia akan berhenti melakukan hal ini? sampai dia sembuh atau sampai dia mati?

Dan ya,Gema masih menunggu jawaban itu hanya Tuhan yang bisa menjawabnya jika dia mati mungkin tidak akan adalagi rasa sakit fisik maupun batin tapi jika dia hidup apakah dia akan mendapatkan kebahagiaan kembali?

Gema menatap Indah dengan sulit diartikan,Indah begitu lemas kelihatan cape atau dia sedih karena Gema tidak bisa sembuh."Tante kenapa?"Tanya Gema penasaran karena sedari tadi ia lihat Indah hanya bengong seperti memikirkan sesuatu.

"Hah..gak papa kok."jawabannya.

Gema menarik nafasnya panjang."Gema tau,Gema gak bisa sembuh kan Gema bakal meninggal,Gema gak papa kok Tante Gema ikhlas,ikhlas banget."ucap Gema membuat air mata Indah jatuh,jatuh menangisi keponakannya yang sudah ia anggap sebagai anak sendiri.

Gema tidak salah untuk bahagia justru dia berhak untuk bahagia, mendapat kasih sayang dari orang tuanya bukan rasa ketidak pedulian yang membuat hati nya sakit."Gema jangan bicara kaya gitu, Gema pasti sembuh,Gema harus kuat oke."ucap Indah sambil mengusap air mata nya.

"Gema Tante kasih tau yah papah sama mamah kamu."ucap indah,Gema lantas menggelengkan kepalanya."kenapa?"Tanya Indah.

"Tante udah tau jawabannya."jawab Gema,Indah hanya bisa diam dengan jawaban nya dia sudah tau jawaban tapi dia ingin membujuk Gema agar orang tuanya di kasih tau tentang masalah ini.

Alasan Gema tidak ingin orang tuanya tau,dia tidak menyusahkan mereka.Lagi pula jika dia membicarakan tentang penyakitnya apa mereka peduli?atau justru malah sebaliknya menghina dan mencaci bahkan lebih parah dari itu.

Jika Gema boleh meminta sama Tuhan Gema lebih baik tidak ingin dilahirkan ke dunia ini,tapi terkadang dia berfikir Tuhan baik makanya dia mengirimkan Gema ke dunia biar bisa merasakan indah nya dunia yang Tuhan ciptakan.

Selain itu,biar Gema tau gimana rasanya sakit hati, gimana rasanya peduli terhadap sesama.Memang pada dasarnya hidup itu untuk mati tapi boleh kah sebelum mati Gema ingin merasakan kasih sayang itu lagi.

"Gema tapi ini masalah yang benar-benar ser.."

"Gema tau, tapi maaf jangan kasih tau siapapun."ucap Gema,Gema bangkit dari duduknya."Gema pulang dulu."pamit nya.

"Hati-hati nanti malam jangan lupa Gema Tante tunggu."

•••

Belajar bersama Bima selesai,kini bagian Swara dan Bima untuk pulang mereka membereskan peralatan alat tulis mereka masing-masing.

"Bim gue ikut pulang sama Lo ya."ucap Swara.

"Gak!"tolak Bima.

"Tapi gue gak bawa motor,Bim please kali ini aja."ucap Swara sambil menyatukan kedua tangannya.

"Gak bisa,gue ada urusan gue bakal ngebut."balas Bima sinis.

"Yah Bim gue bisa pegangan kok."ucap Swara.

"Badan gue alergi dipegang sama Lo!"jawab Bima sambil berjalan meninggalkan Swara.

"Bim yah Bima ish."kesal Swara saat ditinggal sendirian,Swara dia tidak bawa motor hari ini tadi pas kesini juga dia bareng sama Oliv dan sekarang dia sendirian."Emang yah mencintai seseorang itu menyakitkan apalagi orang itu gak mencintai kita beuh nyeri nya sampe perut."ucap Swara sambil berjalan keluar cafe.

Swara melambaikan tangan nya saat dia melihat taksi yang lewat ke arahnya,taksi itu berhenti dengan cepat dia masuk kedalam hari udah mulai gelap.

•••

G E M A √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang