Part 58

1.1K 64 8
                                    

Gadis cantik itu tengah mengelap semua meja di ruangan itu, ini masih pagi tapi keringatnya sudah bercucuran dimana-mana. Rindu, gadis itu harus membersihkan semua ruangan karena orang yang ia tunggu-tunggu tidak datang sedari tadi.

"Mbak, Rani kemana ya?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Ting!

Pintu terbuka membuat Rindu langsung menoleh di sana, ada dua orang laki-laki berbadan kekar dan menatapnya tajam, yang satu rambut nya keriting dan satu lagi tidak serta ada cukup banyak tato di tangannya. Rindu berusaha tenang lalu berjalan kearahnya berusaha berfikir positif karena tidak semua orang bertato itu orang jahat."Maaf, bisa ada yang saya bantu?" tanyanya sopan.

Laki-laki itu tidak menjawab mereka berdua hanya saling pandang lalu mengeluarkan sapu tangan dan langsung membekap mulut Rindu membuat Rindu langsung pingsan.

"Kunci balik lagi cafe ini." ucapnya ke laki-laki yang ada disebelahnya."Jangan lupa bawa barang-barangnya." lanjutnya.

Laki-laki itu langsung mengangkat tubuh Rindu seperti karung beras, sedangkan laki-laki yang satunya lagi masih sibuk menutup cafe sembari mencari semua barang-barang Rindu, dan tak lupa dia juga mematikan handphone milik Rindu agar tidak mudah dilacak.

"Woy! ayo, lama banget lo." kesalnya.

"Iya-iya."

"Buang aja kuncinya!" ucapnya lalu membuat laki-laki berambut keriting itu langsung membuangnya ke sembarang arah.

•••

"Makasih sus, ini uangnya." ucapnya sambil tersenyum senang.

"Sama----"

"Tante Sinta." ucap Swara terkejut mendengar suara yang ia sangat kenali.

"Jalan pak!" perintah Sinta.

"Lepasin gue!" berontak Swara.

Sinta mendengus kesal karena tangan Swara tidak tinggal diam dia terus saja membuat perlawanan ke segala arah.

PLAK

Tamparan keras mendarat di pipi kiri Swara, gadis tangan itu mengepal erat.

"Diam! Dasar cacat." ucap Sinta penuh penekanan.

"Gue cacat karena ulah anak lo itu!" teriak Swara.

"Diam!"

Swara tidak mendengarkan dia terus menggunakan tangannya untuk bergerak ."Suntik dia!" perintah Sinta pada suster itu.

Dengan cepat suster itu langsung menyuntikkan cairan ke tubuh Swara, membuat dia lemas dan akhirnya pingsan.

"Lebih cepat!" perintah Sinta.

"Bu saya harus turun dimana?" tanya suster.

"Turun? Enggak kamu harus mati!"

"Ap--"

DOR!

Sinta langsung menembak suster yang ada di samping Swara tepat di kepalanya membuat Sinta tersenyum senang melihat itu.

Gila memang tapi kenyataannya.

"Lebih cepat!" ucapnya lagi.

•••

"Hai, guys! Ketemu lagi sama gue Ray No Limit. Di video kali ini gue mau kasih tau tutorial untuk menjadi laki-laki sejati yang banyak perempuan eh--salah-salah bukan kaya git--"

"Diem nyet!" teriak Akmal menggelegar, sedari tadi dia hanya mendengar suara Ray yang seolah menjadi seorang youtuber pakar dari laki-laki sejati. Cih! Laki-laki sejati.

G E M A √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang