Part 25

1.1K 53 3
                                    

Setelah menunggu Gema, akhirnya Gema keluar dari ruangan kemoterapi nya.Gema tersenyum tipis kearah Rindu dan Rindu juga membalas senyuman Gema."kamu sekarang baik-baik aja kan?"tanya Rindu di balas anggukan kecil oleh Gema.

"Gema kamu mau pulang sekarang?"tanya Indah di balas anggukan kepala oleh Gema."hati-hati jangan lupa minum obatnya."ucap Indah, lagi-lagi Gema hanya membalasnya dengan anggukan kepala.

"Ya udah kami pulang dulu ya."pamit Rindu.

"Iya hati-hati,jangan ngebut!"ucap Indah.

Gema dan Rindu keluar dari ruangan Indah, Indah melunturkan senyuman nya setelah kepergian Rindu dan Gema, ada
air matanya jatuh tanpa harus di suruh.

"Tante Gema makin parah ya?"tanya Gema di ruangan kemoterapi itu, dia tidak ingin membicarakan penyakit nya ini di depan Rindu karena dia yakin kalau Rindu akan semakin khawatir kepadanya dan Gema tidak mau itu.

"Enggak kok,Gema baik-baik aja."jawab Indah tersenyum,tapi dari matanya terlihat kesediaan yang ia sembunyikan.

"Gema gak papa kok, Tante jangan bohong yah sama Gema.Gema ngerasain sendiri,kepala Gema selalu sakit di setiap hari nya,kepala Gema selalu pusing tapi Gema selau tahan itu jadi untuk sekarang tidak mungkin kalau Gema baik-baik aja."ucapnya.

Ucapan Gema membuat Indah meneteskan air mata nya, buru-buru dia langsung mengusap air mata itu."Gema pasti sembuh,Gema harus yakin itu oke."ucap Indah.

Indah akui Gema memang semakin parah kondisinya,tapi dia tetap saja tidak ingin istirahat karena Gema tidak mau dia terlihat sakit dan merepotkan orang sekitarnya,lagi pula dia akan memanfaatkan sisa hidupnya untuk bersama orang yang Gema sayang.

•••

Suasana malam ini cukup ramai banyak sekali kendaraan yang berlalu lalang,Gema mengendarai motor nya dengan kecepatan sedang. Tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai di rumah mereka Gema berhenti di depan rumah Rindu dan rumah nya.

Rindu turun dari motornya, menatap kearah Gema."kondisi kamu sekarang gimana?"tanya Rindu.

"Sekarang aku udah lebih baik."jawab Gema.

"Bagus kalau gitu, semangat jangan menyerah banyak orang yang masih ingin bersama kamu lebih banyak waktu lagi."ucap Rindu di balas anggukan oleh Gema dan senyum tipis nya.

"Termasuk aku."batin Rindu.

"Kalau aku meninggal kamu jangan nangis ya,Rin."ucap Gema membuat Rindu tertegun.

"Kamu bakal di beri kesempatan sama Tuhan buat lebih banyak waktu lagi di sini aku yakin kok."ucap Rindu.

"Kalau Tuhan ingin aku pergi aku mau kok,karena mungkin itu jalan yang terbaik yang di garis kan Tuhan untuk aku."ucap Gema.

"Jangan pergi Gema,kamu harus yakin kamu bisa sembuh."

Gema tersenyum tipis mendengar ucapan Rindu."kalau suatu saat nanti,aku menutup mata aku selama-lamanya jangan suruh aku buat bangun,karena saat itu mamah bakal peluk aku,aku gak mau bangun karena itu pasti terasa nyaman berada di pelukannya."ucap Gema.

Tapi masalah nya,apa Bella peluk Gema,dan itu masih pertanyaan Gema untuk menemukan jawabannya tunggu sampai waktu itu tiba. Sebenarnya Gema ingin di peluk Bella saat dia masih membuka matanya,saat dia masih bisa membalas pelukan ibunya bukan saat dia menutup mata nya dan tubuh nya pun tidak bisa melakukan pergerakan apapun.

"Gema,Kam..."

"Kamu tau gak, sampai saat waktu itu tiba aku sangat senang karena aku bisa membuat mamah tersenyum karena memang kebahagiaan mamah itu ketika aku udah pergi."ucap Gema tersenyum kecut dan kembali menghidupkan mesin motornya."good night."ucap Gema.

G E M A √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang