part 27

970 51 3
                                    

"Bima!" teriak Swara membuat Bima lagi-lagi harus menoleh ke arahnya.

"Apa lagi?" tanya Bima menatap Swara datar.

"Please ajarin gue hari ini ya, gue mohon." ucap Swara sambil menyatukan kedua tangannya.

"Gak bisa!"

"Bim please." ucap Swara sambil bertingkah seperti anak kecil membuat laki-laki yang ada didepannya ini memutar bola matanya jengah.

Bima menghela nafasnya panjang, lagi pula yang nanti baka ketemu sama cewek yang ada di depannya kan bukan dia tapi Gema. "Ya udah gue mau, tapi gue mau pulang." ucap Bima.

"Yes! Jangan lama gue tungguin." Ucap Swara tersenyum senang.

"Hm." Balas Bima sambil meninggalkan Swara, sedangkan gadis itu malah jingkrak-jingkrak kesenangan karena dia bisa belajar bareng Bima.

•••

Gadis itu berjalan santai dengan sahabatnya, hari ini Rindu tidak akan pulang bersama Gema dia memilih pulang bersama Kasih karena jarak antara tempat kerja nya searah dengan rumah Kasih.

"Lo udah kasih tau Gema?" tanya Kasih.

"Belum, ini aku mau kasih tau." jawab Rindu dengan senyum manis nya.

Rindu mengedarkan pandangannya saat dia tiba di parkiran, dia sudah tau kalau Gema pasti menunggu nya di sini."Gema!" teriak Rindu sambil melambaikan tangan nya kearah Gema membuat Gema menoleh kearahnya. Dengan senang Rindu berjalan kearah Gema diikuti Kasih di belakangnya.

"Gema hari ini aku pulang sama Kasih." ucap Rindu membuat Gema menaikan alisnya sebelah."tempat kerja aku satu arah sama rumah Kasih."

"Aku anterin." ucap Gema.

"Gak usah kami pulang aja, istirahat." ucap Rindu mengusap bahu Gema sambil tersenyum kearahnya, Rindu adalah sahabat nya yang tau tentang penyakit yang ia derita hanya dia.

Gema menghebuskan nafasnya panjang, saat dia akan mengucapkan sesuatu tiba-tiba suara dering dari handphone nya mengalihkan perhatian nya.

"Aku duluan yah, nanti aku telfon." ucap Rindu di balas anggukan kepala oleh Gema.

"Gema lo dimana?" tanya nya di sebrang sana membuat Gema memutar bola matanya malas."buruan pulang sekarang lo harus ketemu sama Swara."

Gema menghebuskan nafasnya panjang ketemu dengan gadis yang cukup bar-bar itu lagi, kenapa harus lagi dan lagi. Gadis itu cukup bisa membuat hati Gema berdetak tak karuan dengan gadis itu apalagi tingkah lucu imut yang selalu ia tunjukan di depan dirinya, maksudnya Bima. Gema sebagai Bima bukan Bima yang sesungguhnya.

"Gue gak bisa."

"Ayolah bentar doang, buruan dia tunggu di cafe biasa katanya." ucapnya.

"Gue gak..."

Tut...Tut..

Sambungan terputus secara sepihak membuat Gema kesal dan meremas benda pipih itu, tidak ada pilihan lain Gema harus menemui Swara lagi pula dia tidak mau gadis itu menangis dan terus bersedih, tapi apa jadinya jika suatu saat nanti dia tau yang sebenarnya.

Dia tidak perlu pulang kerumahnya hanya untuk berganti baju dengan baju sekolah punya Bima, dia sudah siap sedia sekarang Gema berjalan masuk kedalam sekolah lagi untuk berganti baju dengan baju milik Bima.

•••

Gadis itu tengah membuka buku nya satu persatu membacanya sambil menunggu seseorang yang akan datang, Swara lebih suka membaca buku sekarang daripada bermain ponsel ketika dia gabut tapi sesekali juga bisa jika dia benar-benar mau memainkan ponselnya.

G E M A √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang