part 22

1K 71 4
                                    

Setelah acara balap motor tadi Gema bersama kedua sahabatnya memutuskan untuk pergi ke panti asuhan Kasih Ibu, mereka sudah sampai di sini dengan beberapa anggota geng motor mereka sambil memberikan keperluan untuk mereka.

"Assalamualaikum Bunda."sapa mereka bertiga sambil bersalaman dengan wanita berjilbab di depannya.

"Waalaikumasallam,udah lama Gema gak kesini."ucap Bunda Ratih,Bunda Ratih adalah wanita yang memiliki panti asuhan ini dia sudah dianggap Gema sebagai ibunya sendiri karena sikap penyayang nya dan kemurah hatianya.

"Maaf Bunda Gema sibuk."jawab Gema.

"Kak Gema."teriak seorang anak kecil kisaran berumur 6 tahun itu sambi merentangkan kedua tangannya minta di gendong dengan cepat Gema juga melakukan hal yang sama dia juga rindu gadis kecil ini.

"Hap sayang..."ucap Gema memeluk Jihan di dalam dekapan nya.

"Kak Gema jarang ke sini,padahal Ji mau cerita loh."ucapnya kesal sambil mengerucutkan bibirnya.

"Emangnya Ji mau cerita apa? sekarang juga boleh."ucap Gema tersenyum menatap Jihan yang ada di depannya.

"Kak Gema ikut aku,ini rahasia."ucapnya sambil menarik tangan Gema menjauh dari kerumunan ini.

Gema dengan senang hati mengikuti langkah kecil perempuan yang ada didepannya sambil tersenyum melihat nya disini lah sumber kebahagiaan yang Gema tidak bisa miliki di rumahnya jika disini dia merasa ada keluarga nya yang selalu mendukung nya.

"Duduk kak."ucap Jihan sambil melihat kursi panjang di sampingnya,dengan senang hati pun Gema menuruti ucapan anak perempuan ini."kak Gema liat gak anak laki-laki yang ada disana?"tanya Jihan sambil menunjuk anak laki-laki itu,Gema mengangguk saat dia melihat nya.

"Dia itu namanya Gara, sebenarnya dia bukan anak panti sih kakak dia itu anak titipan biasanya kalau jam sembilan malam orang tuanya selalu jemput dia."jelas Jihan.

"Ji suka?"tanya Gema dengan nada menggoda.

"Apa sih Ji gak suka dia itu dingin, jarang senyum Ji gak suka Ji nya suka kaya kak Gema suka senyum,ramah,baik hati dan tidak sombong."ucap Jihan menatap Gema.

Gema tersenyum mendengar penjelasan Jihan padahal sebenarnya dia juga seperti itu jarang senyum,datar, dingin seperti anak laki-laki yang tidak berada jauh dari mereka.

"Terserah Ji aja,yang penting dia sayang sama Ji."ucap Gema."Ji dia suka main sama Ji?"tanya Gema.

Jihan mengetuk-ngetuk jari nya di kepalanya."jarang, tapi kemarin dia berantem sama Zaldy gara-gara dia gangguin aku."jelas Jihan polos.

"Mungkin Gara sayang sama Ji."ucap Gema.

"Tapi Ji,gak suka Gara!"

"Ya udah asalkan Ji bahagia."ucap Gema mencubit bibir Jihan dengan pelan karena dia gemas melihat pipi tembem nya.

"Oh ya kak Ji mau cerita satu lagi, beberapa hari yang lalu Ji ketemu kakak cantik,dia cantik banget mau anterin Ji pulang sebelum itu dia juga bantuin Ji buat gambar, gambar nya bagus banget..jauh dari gambar kak Gema mah."ucap Jihan.

"Emang siapa yang bisa ngalahin gambar kak Gema biar kakak tunjukkin kalau gambar kak Gema selalu no satu."

"Perempuan kak cantik lagi cocok sama kak Gema."ucap nya.

"Masa sih jadi penasaran."

"Nanti kalau ada Ji kenalin deh."ucapnya.

"Emang nya secantik apa sih dia?"tanya Gema.

"Cantik pake banget hehe."

Tiba-tiba saat perbincangan mereka berdua ada yang menarik pelan jaket Gema membuat Gema langsung menoleh ternyata ini adalah anak laki-laki yang di sebut oleh Jihan tadi.

G E M A √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang