part 6

1.7K 90 1
                                    

Gema dan Swara berjalan keluar gedung tua ini,Gema berjalan ke arah motor nya yang ia parkiran tidak jauh dari sini.

"Woy lah kok gue gak tau kalau ada motor disini."ucap Swara.

"Hm."

"Mungkin warna nya item kali ya."ucap Swara,Gema mulai menghidupkan mesin motornya dan Swara sudah siap ingin menaikinya tapi Gema mulai bersuara.

"Mau ngapain?"Tanya Gema.

"Naik lah."jawab Swara.

"Lo jalan kaki aja."ucap Gema datar.

"Tega bener Lo sama kaya Bima!"ucap Swara.

"Emang Bima pernah lakuin apa sama Lo?"Tanya Gema.

Swara diam tidak menanggapi pertanyaan Gema."gue pergi,jalan kaki kalau Lo ga mau boncengan gue."ucap Swara sambil melangkah kaki dengan cepat Gema menarik tangannya cukup kencang sampai Swara menjadi sangat dekat dengan Gema.

"Naik."ucap Gema membuat Swara tersenyum.

"Oke bos."

•••

Bima berjalan menuruni anak tangga saat dia mendengar suara Tante nya,malam ini mereka akan makan malam.Bima turun dengan celana pendek hitam dan kaus putih.

"Mba Indah!"

"Bima happy sweet seveteen."ucap Indah memeluk Bima.

"Selamat ulang tahun Bima."ucap Arga, Arga suami dari Indah.

"Makasih banyak om."ucap Bima tersenyum ramah.Bima mengedarkan pandangannya melihat dua buah kado yang sangat besar."wow ini kado buat Bima sama Gema."ucap Bima.

"Iya dong, emang siapa lagi yang ulang tahun disini kecuali kalian berdua."ucap Indah.

"Indah gak usah repot-repot."ucap Bella.

"Gak papa mba,ini juga buat keponakan kesayangan aku "jawab Indah.

"Punya Bima buka gak papa kan."ucap Bima,Indah lantas menggelengkan kepalanya membuat Bima memasang wajah kesal.

"Nanti tunggu Gema."ucap Indah."oh ya Gema mana,lagi mandi?"Tanya Indah.

"Enggak dia belum pulang Tan,bentar lagi."ucap Bima.

"Ga usah di bela dia suka pulang malam."sinis Bella dan berjalan menuju dapur untuk mempersiapkan makan malamnya,Indah yang melihat itu pun langsung mengikuti Bella.

"Mba."ucap Indah,Bella pun membalikkan badannya dan tersenyum.

"Ada Ndah mau bantuin Mba ayo sini."ucap Bella dan dibalas anggukan kecil oleh Indah."kamu potongin cabe sama tomat."ucap Bella,dengan segera Indah pun melakukan itu.

"Mba Indah mau bicara"ucap Indah.

"Apa?boleh kok."jawab Bella sambil memasukkan daging ke dalam wajan yang sudah terisi minyak dan panas.

"Mba sayang lagi ya sama Gema dia butuh kasih sayang dari mba dan mas Galuh."ucap Indah, ucapan Indah membuat Bella langung menghentikan aktivitas nya.

"Mba gak bisa."

"Apa karena masa lalu?"Tanya Indah membuat Bella terdiam."Mba aku yakin bukan Gema pelakunya."ucap Indah.

"Mba yakin kalau dia yang udah bunuh Jihan,mba liat ada jam tangannya di dasar kolam dan ya dia berada di pinggir kolam saat Jihan tenggelam,dan mba Sudah yakin kalau dia yang udah bunuh Jihan."ucap Bella membuat kepala Indah menggeleng tak percaya.

"Kenapa sih Mba,mba harus kaya gini Gema butuh kasih sayang Mba dan Mba harus ingat Jihan itu bukan anak mba."ucap Indah.

"Jihan memang bukan anak kandung mba,tapi mba menyayanginya seperti anak kandung mba sendiri,dan anak sialan itu yang udah bunuh anak mba dia gila dan dan anak sialan itu gak pantes buat hidup Indah."ucap Bella naik satu oktaf dari gaya bicaranya tadi."Dan asal kamu tau,kalau saja dulu kamu sama papah gak cegah mba buat masukin dia ke penjara dan buang dia untuk pergi jauh mungkin dia gak ada dan mati."

G E M A √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang