Extra part

35.1K 1.4K 47
                                    

Di tengah malam, Erick terbangun dari tidurnya. Sayup-sayup terdengar suara tangisan jagoan kecilnya dari kamar sebelah. Erick segera bangkit menuju pintu penghubung antara kamarnya dengan kamar anaknya. Ia tak tega membangunkan istrinya yang terlihat nyenyak setelah seharian ini mengurus Aiden sendirian. Apalagi hari ini tubuh Kirana mulai terasa lemas.

Ya. Aiden Lanzo Bernardo. Putra pertama dari Erick Bernardo dan Kirana Maharani yang belum genap berusia setahun itu, akan menjadi seorang kakak. Sekarang usia kandungan Kirana baru memasuki usia 8 minggu.

Antara senang dan sedih yang Kirana rasakan. Senang karena ia diberikan rezeki yang tak terduga dan sedih karena ia harus lebih awal menyapih Aiden. Padahal awalnya target Kirana bisa sampai usia Aiden 2 tahun. Tapi mau bagaimana lagi, semua harus bisa diterima dan dijalani dengan ikhlas, serta penuh rasa syukur.

Erick mendekati box bayi, tempat Aiden tidur. Ternyata jagoan kecilnya sudah sangat kehausan saat Erick memberikan sebotol susu untuk Aiden. Erick juga mengganti popok Aiden yang sudah penuh.

Sejak memiliki anak, Erick juga ikut berperan dalam merawatnya. Apalagi saat Kirana hamil muda dulu, Erick dengan siaga menjaga istrinya yang setiap pagi mengalami morning sickness. Sungguh, Erick merasa menyesal saat mengetahui jika wanita hamil mengalami masa-masa sulit seperti itu. Ia membayangkan bagaimana saat Kirana mengandung anak pertama mereka dulu, tanpa ada Erick yang mendampingi. Dan ia makin merasa bersalah saat Papa bilang kalau hamilnya Kirana yang sekarang masih mendingan dari pada yang pertama dulu. Apalagi Papa bilang kalau Kirana sempat dirawat di klinik bersalin selama seminggu. Berulang kali Erick mengucapkan kata maaf yang membuat Kirana bosan dan pria itu berjanji untuk selalu ada di samping istrinya. Dan itu ia buktikan walaupun harus setiap hari telat pergi ke kantor demi merawat Kirana yang selalu mengeluh tidak enak badan setiap pagi.

Sekarang, Erick lebih berusaha membantu mengurus Aiden pada malam hari. Erick tidak mau Kirana semakin kelelehan yang akan berdampak buruk pada kehamilannya. Cukup sudah pengalaman buruknya dulu yang membiarkan Kirana berjuang sendiri sehingga mereka kehilangan bayi pertama mereka untuk selamanya.

"Mas ...."

Erick mendengar suara Kirana dari arah belakang dan segera membalikan tubuhnya yang juga sedang menggendong Aiden. Bayi itu sedang serius ngedot, hingga matanya terpejam lagi.

"Kok nggak bangunin aku?"

Erick tersenyum, "kamu nyenyak banget tidurnya. Aku nggak tega bangunin, sayang."

Kirana mengambil alih Aiden dari gendongan Erick. Bayinya itu sudah menghabiskan botol susunya dan Kirana langsung meletakkannya kembali di box bayi setelah memberi kecupan sayang di wajah bayi lucu itu.

Kirana sangat bersyukur dengan kehadiran Aiden di kehidupannya. Bayi mungil yang sangat mirip dengan Erick itu selalu membuatnya bahagia setelah kepergian anak pertamanya. Walaupun ia masih saja sedikit mengingat kesedihan itu. Tapi, Aiden dan tingkah lucunya selalu mewarnai hari-hari Kirana. Dan tanpa diduga, Aiden kecil akan menjadi seorang kakak. Kirana tidak pernah menyangka jika rezeki ini akan cepat datang.

🍁🍁🍁🍁

Pagi setelah sarapan, biasanya Aiden akan main dengan Granpa. Granpa luar biasa senang saat tahu kalau menantu kesayangannya hamil lagi. Jadi, ia dengan sukahati ikut menjaga Aiden, juga dibantu oleh asisten rumah tangganya.

Kirana tidak mau dibantu pengasuh, katanya biar Aiden masih lengket dengannya. Tapi kenyataannya, dari sejak kandungan Kirana sudah masuk usia 7 bulan, Aiden mulai asyik dengan aktifitas bermain dengan Grandpa kesayangannya.

Grandpa sering mengajak Aiden jalan-jalan. Kalau Grandpa sudah pakai sepatu, pasti Aiden ribut mencari sepatunya juga. Balita itu yakin sekali kalau mereka pasti akan pergi.

Sandiwara Cinta Kirana (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang