SCK 27

19.6K 964 46
                                    

Biar nggak nunggu lama, aku up lagi ya untuk pembaca setiaku yang selalu dm atau komen kalo aku kelamaan update.

So, happy reading ...

🍁🍁🍁

Pagi ini, Erick sibuk di dapur membuatkan sarapan untuknya dan Kirana. Sebetulnya bisa saja ia menyuruh penjaga untuk membeli sarapan di luar, tapi Erick tak mau Kirana salah makan dan akan berakibat buruk pada anak mereka. Walaupun Erick hanya mampu membuat omelet, setidaknya ia tahu ada kandungan nutrisi dan kebersihan yang dijaga.

Sejak semalam Erick ingin terus membahagiakan Kirana. Ia tahu kalau anak mereka sangat membutuhkannya. Erick tidak mau peran ayah tergantikan oleh selembar t-shirt yang selama ini tidak pernah dicuci.

Bahkan sekarang Erick sudah merapihkan penampilannya. Mencukur kumis dan jenggotnya. Sedangkan Rambutnya akan ia rapihkan setelah tiba di Jakarta nanti. Erick juga sudah membersihkan tubuhnya dengan sabun yang banyak agar sisa-sisa nikotin hilang dari tubuhnya. Ia juga menggunakan obat kumur agar ketika akan berciuman dengan Kirana nanti, wanita itu tidak akan menolaknya karena nafasnya yang bau rokok.

Oh, ya ampun. Sekarang Erick malah berharap akan muncul adegan romantis antara dirinya dan Kirana. Padahal ia tahu pasti kalau itu mustahil terjadi. Kirana sudah pasti akan menolak hasratnya, karena kini status mereka sudah bukan suami istri lagi. Semalam saja Erick segera pergi dari kamar Kirana, karena mantan istrinya itu tidak mau berdua terlalu lama dengan Erick di dalam kamar.

Kirana bilang, "kita bukan suami-istri lagi, Mas. Nggak pantes ada di satu ruangan berdua seperti ini."

Dari situ Erick bertekad untuk menjadikan mereka bersatu kembali. Erick hanya pernah menjatuhkan satu kali talak pada Kirana dan mereka masih bisa rujuk kembali. Ok. Erick akan memulai harinya sebagai 'new comer of buciners'.

Erick mendengar derap langkah dari arah belakangnya saat ia sedang meletakkan omeletnya di piring, lalu Erick menoleh dan mendapati Kirana yang berjalan ke arahnya.

"Selamat pagi ...." sapa Erick sumringah.

"Pagi ...." Kirana balas tersenyum canggung.

Erick meletakkan dua piring di meja makan, lalu mendekati Kirana yang masih diam di tempatnya. Erick menundukkan tubuhnya sejajar dengan perut Kirana yang membuncit.

"Selamat pagi, anak Papa yang hebat. Apa ada yang gangguin mamanya semalam?" Ucap Erick, gemas.

Kirana malah agak aneh dengan tingkah Erick yang seperti ini. Setelah semalam mereka berdua ber-mellow-ria, sekarang Erick malah terlihat seperti seorang suami dan ayah yang penyayang.

Buktinya ia sudah membuatkan sarapan untuk mereka berdua.

"Maaf ya, aku cuma bisa buat omelet saja untuk sarapan kita." Ucap Erick.

Kirana tersenyum tipis, "nggak apa-apa. Ini cukup kok."

Mereka makan dengan sunyi. Sesekali Erick melirik ke arah Kirana yang duduk di sampingnya. Pandangan Erick juga tak lepas dari perut buncit Kirana, yang mana ada anaknya di dalam sana.

Kirana yang mengetahui kalau dirinya dipandang seperti itu oleh Erick pun merasa risih.

"Kenapa Mas liatin aku kayak gitu?" Kirana mengernyit.

Erick melemparkan senyum manisnya pada Kirana, "aku senang akhirnya kita bisa bertemu kembali."

Kirana hampir tersanjung dengan kalimat Erick, namun kemudian ia teringat sesuatu.

"Mas Erick belum mengurus perceraian kita?" Tanya Kirana akhirnya.

Pertanyaan Kirana membuat Erick terhenyak dari perasaan bahagianya sekarang.

Sandiwara Cinta Kirana (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang