SCK 17

19K 879 47
                                    


Kalo sampe 200 vote, bisa double up jam 9 malem, nih bund...

Happy reading

🍁🍁🍁



Sekembalinya si pasangan pengantin yang tidak bisa dikatakan baru itu, dari bulan madu dadakan nan singkatnya, mereka masih terus menempel, seperti lem Korea. Sekali oles, susah lepasnya.

Sekarang Erick tidak mau jauh-jauh dari Kirana. Kalau di rumah Ia selalu ingin di manja istrinya. Kalau teringat sifat dan perlakuan Erick yang dulu-dulu, duuuh... bikin Kirana gemes. Tidak cocok dengan brewok yang bertengger di rahangnya.

Saat mereka tiba di rumah sepulangnya dari Lembang, Erick sudah mengajak Kirana untuk pindah ke kamarnya. Sebagai seorang istri yang baik, Kirana mengiyakan ajakan suaminya. Namun sayangnya, hingga malam semakin larut, Kirana tak kunjung datang ke kamar Erick. Akhirnya Erick memutuskan menengok istrinya di kamarnya. Beruntung kamar itu tidak terkunci.

Erick menghela nafas, setibanya di dalam, ternyata istrinya itu sudah tidur. Tepatnya, seperti ketiduran. Kirana masih menggunakan handuk yang membungkus rambutnya. Kemungkinan Kirana tertidur setelah mandi. Erick tak tega jika harus membangunkan Kirana untuk pindah ke kamarnya. Dilepasnya handuk itu dari kepala Kirana, kemudian membenarkan posisi tidur istrinya. Dan akhirnya Erick memutuskan tidur di kamar Kirana setelah menarik selimut menutupi tubuh mereka. Erick maklum jika Kirana kelelehan. Ia sudah menguras tenaga istrinya habis-habisan.

Dan sejak malam itu, Erick malah lebih senang tidur di kamar Kirana. Wangi apel, berry, dan bunga putih yang digabungkan, memancarkan kesan elegan yang lembut mendominasi ruangannya, menciptakan kenyamanan, membuat Erick ingin selalu bersama Kirana.

🍁🍁🍁

Kirana sibuk mempersiapkan berkas-berkas yang akan dibawa Erick dinas luar. Besok pagi, Erick akan ke Singapura untuk mengontrol pembangunan proyek yang ada di sana. Harusnya Kirana sebagai sekretaris CEO, selalu mendampingi Erick. Namun, kali ini Erick melarang istrinya ikut dengannya, karena proyek yang di Singapura merupakan proyek kerjasama dengan Ivan Andreas. Dan Erick tidak membiarkan pria itu mempunyai kesempatan untuk bertemu istrinya.

Rasa ingin memiliki seutuhnya, memang sudah mulai tumbuh dalam hati Erick.

"Mas Erick yakin nggak mau Aku temenin?"

Erick mengangkat bahu seraya menggeleng sebagai jawaban.

"Kalo di sana keteteran gimana? Apalagi Mas disana nggak cuma sehari, dua hari, loh."

"Aku tidak masalah kalo kesusahan karna tidak ada kamu di sana. Tapi Aku lebih tidak rela kalo si Ivan itu punya banyak waktu untuk menggoda kamu!" Tegas Erick.

Kirana menyipit mendengar penuturan suaminya, "Cemburu kok segitunya, sih Mas..."

Erick malah mencebik, dan membuat Kirana semakin gemas melihat tingkah suaminya.

Erick menghela nafas, dalam. "Kalau proyek ini tidak penting, mungkin lebih baik Aku tetap di sini."

Erick mendekati istrinya, mengangkat dagunya agar mereka bisa saling tatap.

"Berpisah denganmu selama sebulan, sungguh berat bagiku, sayang." Lanjutnya.

Erick mengecup kening istrinya.

"Makanya, ajak Aku bersamamu." Ucap Kirana dengan nada sedikit menggoda, seraya mengalungkan kedua tangannya pada leher Erick.

Erick berdecak, kesal.

"Jangan mulai, Kirana." Geram Erick.

Ya, begitulah. Erick sangat tidak suka jika istrinya dilirik pria lain. Apalagi Ivan Andreas.

Sandiwara Cinta Kirana (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang