Doi

287 140 48
                                    

Masih ingat kan tentang jawaban helen? dia benar-benar menyukai seseorang. Bukan beomgyu kok, kalau ke beomgyu awalnya dia hanya kagum dan senang karena punya teman dari luar negeri.

Namanya teguh, adik kelas nya. Pertemuan pertama nya dengan teguh itu di perpustakaan sekolah. Saat itu helen disuruh mengambil banyak buku sendirian, tentunya dia kesulitan dan disaat itu teguh datang dan langsung mengambil alih sebagian besar buku-buku itu.

Helen masih ingat waktu itu teguh bilang "Gue bantuin ya kak, kelas 11 IPA 2 kan?" sambil tersenyum. Gemes banget tau gak? disaat orang-orang hanya melihat nya kesulitan membawa buku sebanyak itu, hanya teguh yang berniat membantu.

Sudah dikatakan di chapter awal, helen memang memiliki tampang kalem tapi dia tidak lemah. Semua orang tau hal itu, jadi walaupun mereka melihat helen kesulitan seperti tadi yang ada dipikiran mereka hanya "Dia kuat, pasti bisa" ya kurang lebih gitu sih, intinya tidak ada yang membantu.

Kesan pertama yang diberikan teguh langsung membuat hati helen luluh, untuk pertama kalinya dia merasakan yang namanya cinta.

Aneh memang meng-klaim perasaan secepat itu, tapi helen benar-benar yakin bahwa perasaan itu adalah cinta. Teguh cinta pertamanya, dia harap untuk cinta pertama ini tidak bertepuk sebelah tangan.

Tapi sepertinya itu hanya sekedar harapan, alasan sebenarnya mengapa teguh membantu helen adalah karena itu merupakan sebuah tugas dari guru nya. Membantu orang yang kesulitan.

Kasian sekali helen ini.

Apa dia tau? iya. Tapi helen telah dibutakan cinta, dia masih terus berharap dan berpegang pada prinsip yang mengatakan cinta karena terbiasa.

Jadi selama ini helen terus memperhatikan teguh dari jauh dan mengajaknya ngobrol setiap ada kesempatan. Cinta harus diperjuangkan bukan? sekarang mungkin teguh belum menyimpan rasa terhadapnya namun dia bertekad akan menumbuhkan rasa itu, hanya menunggu waktu.

"Liatin aja terus, gue yang disini kacangin aja udah gapapa" Sindir cherry sambil merotasikan bola matanya sebal.

Helen menoleh ke arah cherry lalu nyengir "Hehe, maaf deh. Tadi lo bilang apa?"

Cherry mencebik "Ga mood cerita lagi, lo lebih tertarik sama kelas yang olahraga di lapangan"

"Aduhh maaf banget cherr...nanti gue belikan susu strawberry deh, ya?"

Cherry melirik helen sekilas "Berapa?"

"Satu kotak?" Tawar helen yang tidak mendapat respon apapun dari cherry

"Dua?"

"Tambah satu lagi"

"Oke tiga" Ucap helen final dengan senyum lega. Tidak masalah harus mengeluarkan uang untuk membeli tiga susu kotak, yang penting persahabatannya dengan cherry tidak renggang.

"Btw, lo sama dia gimana? ada kemajuan gak?" Tanya cherry yang kini ikut mengintip kelas 10 yang sedang olahraga di lapangan.

Helen cemberut "Belum ada"








Helen mendelik pada cherry yang mendorong nya tiba-tiba saat teguh dan temannya lewat. Oknum cherry meresahkan.

"Kak helen, kenapa?" Tanya kamal, sahabat karib teguh

"A-anu...apa ya, tadi kesandung hehe" Ucap helen sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Mau makan bareng kita gak kak?" Tawar teguh dengan senyum tipis, tapi berdemage bagi helen.

Wajahnya langsung berubah menjadi cerah "Kalau lo gak keberatan"

Namun wajah ceria itu tidak bertahan lama karena beomgyu memasuki area kantin dan seperti biasa langsung nempel ke helen. Gagal sudah mau caper ke mas gebetan.

"Lo...siapa?" Tanya beomgyu sambil menatap sinis teguh dan kamal bergantian.

"Gue teguh kak dan dia teman gue, kamal"

Tatapan tak suka masih beomgyu berikan, tapi kali ini dia tersenyum sinis "Gue beomgyu, orang yang disukai helen"

Pukulan keras mendarat mulus di tangan beomgyu, membuat pemuda itu meringis namun senyum tengil nya tak kunjung luntur.

"Pacar lo kak? wah selamat ya, pajak jadian nya mana?"

Oke, hancur sudah apa yang helen tanam selama ini.

TYPO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang