Ada dua kabar...ada kabar baik dan kabar buruk, aku akan memberitahu yang baik terlebih dahulu karena nyaris semua orang pasti suka sesuatu yang manis dibandingkan yang pahit.
Kabar baiknya hubungan helen dan teguh sudah berjalan lebih dari dua bulan. Selama itu, teguh selalu memperlakukan helen bak seorang putri dengan berbagai macam cara romantis. Tentu saja setiap tindakan yang dilakukan teguh terlebih bila tindakan itu dilakukan demi dirinya akan membuat helen luluh dan senang.
Namun masih ada kabar buruk, entahlah tapi ini lumayan buruk bagi helen. Akhir-akhir ini teguh sulit dihubungi, bahkan di sekolah pun mereka jarang bertemu dan kalau bertemu pasti teguh akan menyudahi pertemuan singkat mereka dengan berbagai alasan.
Kalian tahu, seberapa stress helen memikirkan dimana letak kesalahannya hingga membuat teguh menghindar? mana mungkin teguh menghindar tanpa sebab.
Ada satu pikiran yang selalu membuat helen resah, bagaimana jika dia memang tidak memiliki kesalahan yang berarti namun teguh saja yang memang bosan dengannya dan mencari pasangan baru diam-diam. Teguh selingkuh.
Tapi dia yakin teguh tidak akan seperti itu, kalau ditanya tentunya dia akan memilih mencari kesalahan sekecil apapun yang dia perbuat lalu mencari teguh untuk meminta maaf dibanding harus percaya bahwa teguh berselingkuh.
"Teguh kemana ya...di kantin gak ada, di perpustakaan juga gak ada, kemana dia di jam istirahat begini?" Tanya helen pada dirinya sendiri
"Di rooftop"
Helen menoleh ke arah cherry dengan tatapan tidak percaya "Tau darimana? teguh...ke rooftop? tempat itu kayak bukan tempat tongkrongan dia deh. Kalau itu beomgyu, pasti gue percaya"
"Uhm...pokoknya gue tau, cari aja di rooftop. Gak ada salahnya kan?"
"Oke"
Benar saja, saat mereka ke rooftop ada teguh disana. Namun dia sendirian, tidak bersama sahabat nya seperti biasa.
"...Teguh nanti pulang bareng ya, jangan alasan lagi. Akhir-akhir ini lo menjauh, gue mau dengar penjelasan lo nanti" Tegas gadis itu sebelum berbalik menuju kelasnya diikuti cherry yang berjalan di belakangnya.
"..."
Helen menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya dengan hati yang resah, sudah lama dia menunggu disini namun teguh tak kunjung datang.
Kelas kekasihnya itu bahkan sudah selesai sebelum kelasnya.Masa dia ditinggal sih? jarak waktu selesainya kelas mereka kan tidak lama.
Dia juga sudah memberitahu teguh untuk pulang bareng. Kok sampai sekarang belum datang, kemana sebenarnya pemuda itu?
Duak
Sebuah bola basket hampir saja mengenai nya kalau dia kurang cepat sedikit saja untuk menangkis bola tersebut. Huft, reflek yang baik.
"SIAPA SIH?!" Teriak nya murka, tentu saja dia tidak terima bola tersebut hampir mengenai wajah cantiknya. Kalau saja dia tidak memiliki reflek yang baik, bola itu sudah pasti mendarat di wajah mulusnya dan membuat wajahnya memerah.
Helen cantik? oh jelas, kan harus percaya diri.
"Kalem lur, sengaja" Helen langsung melayangkan tatapan tajam pada beomgyu yang berjalan menuju tempat nya berdiri.
Sengaja dia bilang? dengan watados itu? beomgyu selamat karena helen masih mengingat kalau pemuda itu juga adik dari abangnya, kalau dia macam-macam ke beomgyu ntar di amuk soobin. Kan serem.
"Itu bola nya chenle kan? kok bisa ada di lo?" Tanya nya berusaha mengalihkan pembicaraan sekaligus untuk meredam emosi
"Bisa dong, gue kan hebat"
"Apa hubungannya?"
Beomgyu yang melihat wajah kebingungan helen tak kuasa menahan senyum nya
"Tadi gue liat chenle sama anak basket lainnya main di lapangan, tanpa sengaja bola nya hampir kena gue. Salah satu diantara mereka minta tolong bawakan bola nya, pas gue kasih tu bola tanpa sadar gue keceplosan bilang kalo bola nya bagus. Terus si chenle ngajak tanding, kalo gue menang, gue bisa dapat bola nya" Jelas nya panjang lebar
Helen menganggukkan kepalanya "Jadi lo menang?"
"Jelas" Jawab pemuda itu bangga
Helen terkesiap "Lo tau? chenle itu jago banget main basket, sampai saat ini dia gak pernah kalah kalo lawan orang lain"
"Dengan kata lain, mulai saat ini gue yang paling jago main basket. Lo mau muji gue gitu aja ribet, gemes banget"
"Mana ad—"
"Yok pulang" Potong beomgyu sebelum helen menyelesaikan protes nya
"Eh?"
"Lo yakin banget si teguh bakal jemput jam segini? kalau pun dia datang dan lo udah pulang, ya salah sendiri kenapa biarin berlian nunggu lama. Sudah tau berlian itu banyak yang ngincar."
"Cepetan ayo, malah bengong" Desak nya
"E-eh, makasih"