Kalian tahu? pernyataan singkat yang di ucapkan beomgyu ternyata berdampak besar bagi helen. Bahkan gadis itu sendiri tidak tahu penyebabnya.
Memori tentang momen-momen nya bersama beomgyu tak berhenti berputar, ternyata tanpa dia sadari bahwa beomgyu memiliki pengaruh yang cukup besar dalam hidupnya.
Dan mungkin...dia juga memiliki perasaan yang sama namun tidak sebesar perasaan yang beomgyu miliki. Kalau diibaratkan perasaannya terhadap beomgyu itu bagaikan tunas yang baru tumbuh.
Tidak mungkin menerima beomgyu dengan perasaan yang masih sekecil itu, terlebih sampai sekarang hatinya masih penuh dengan teguh. Mungkin kalian akan marah, tapi itu memang benar adanya. Helen masih belum bisa melupakan perasaannya terhadap teguh.
Apakah helen serakah? dia masih sangat menyukai teguh namun dia juga mulai menyukai beomgyu di saat yang bersamaan.
Helen tidak mau, dia benar-benar tidak mau menerima beomgyu sekarang. Bukan karena tidak suka, tapi dia tidak ingin menyakiti perasaan pemuda tersebut.
Saat ini hatinya masih terisi oleh teguh, dia tidak mungkin menerima beomgyu karena nanti bukan tidak mungkin pemuda itu hanya akan dijadikan pelarian dari teguh semata.
"Helen~" Chenle berjalan mendekati gadis itu dengan riang, lain halnya dengan ekspresi beomgyu yang seperti...was-was?
"Kenapa, le?" Tanya helen berusaha se-ramah mungkin, walaupun dia juga ikutan merasa was-was karena ekspresi beomgyu.
"Helen, coba tebak apa yang gue gak punya?"
Gadis itu mengernyit, kenapa tiba-tiba? lagian mana dia tahu apa yang tidak dimiliki seorang sultan zhong chenle! "Enggak tau" Jawab nya seadanya
Pemuda itu tertawa kecil, melihatnya benar-benar membuat helen merinding. Chenle jarang eh bahkan dia hampir gak pernah begini.
"Gue punya segalanya, yang gak ada cuma gadis cantik bak bidadari di hadapan gue ini len. Will you be mine? maukah lo jadi pelengkap hidup gue?"
Eh? kenapa tiba-tiba, dan kenapa pas banget setelah beomgyu nembak kemarin dan hari ini giliran chenle? apa dia dipermainkan?
"Ck, perasaan gue udah gak enak sejak awal" Akhirnya setelah diam sedari tadi, beomgyu angkat suara juga.
"Gue gak pernah larang lo buat ngikutin ajaran si dilan kw itu tapi jangan ke cewek gue juga dong sat!"
Seketika tawa chenle pecah, sontak membuat helen maupun beomgyu selaku orang yang berada paling dekat dengannya langsung menutup telinga mereka. Bahaya...
"Terserah gue lah, lagian di tolak juga lo nya" Jawabnya enteng dengan watados nya. Setelah hampir mengorbankan telinga anak-anak di kelas dia hanya memasang watados gitu?!
Untung imut...
"Gak ya! gue belum ditolak, tapi belum diterima juga sih..."
Lagi dan lagi, chenle tertawa keras. Mereka yakin, suara tawa itu terdengar sampai kelas sebelah.
"Beomgyu, ikut gue yuk?" Ujar helen pelan, memanfaatkan tawa chenle agar tidak banyak yang mendengar.
Tapi sayang sekali, chenle mendengar hal tersebut. "SEMUANYA, TUNGGU AJA SETELAH INI KITA AKAN LIHAT NASIB BEOMGYU"
"...Sialan lo, chenle"
"Ya?" Tanya beomgyu sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Hanya saja mendadak dia grogi.
Kemarin itu dia terlalu jatuh sama pesona helen, sampai keceplosan bilang. Yang artinya dia belum siap mendengar jawaban helen.
"Gue...juga punya perasaan yang sama" Jawab helen malu-malu
Pemuda itu tersenyum sambil menatap helen dengan sorot mata yang berbinar.