Belajar

148 82 31
                                    

Buak

Beomgyu yang semula tertidur pulas dengan wajah yang bertumpu pada meja langsung berdiri karena pukulan tersebut. Tidak keras dan tidak pula sakit, tapi cukup untuk membuatnya kembali ke dunia nyata dengan jantung yang berdegup kencang. Kaget banget, pas lagi enak tidur langsung di pukul.

Pelakunya tak lain dan tak bukan adalah helena keilyne anastasia. Hari ini mereka belajar bersama setelah pulang sekolah, seperti yang dikatakan saat makan malam tempo hari.

Namun beomgyu masih belum bisa mengurangi waktu tidurnya demi belajar. Ternyata walaupun pengajar nya adalah helen, dia tetap saja mengantuk.

"Fokus, choi beomgyu." Peringat gadis itu dengan suara dan raut wajah yang mengerikan, tapi ya karena beomgyu itu bucin malahan dia jadi gemas liat ekspresi helen yang begitu. Jadinya dia cuma cengar-cengir gak jelas.

Gadis berparas cantik itu menghela napas pelan seraya merotasikan bola matanya "Jangan nyengir gak jelas, gue minta lo fokus. Sebentar doang, kalau lo gak ngerti materi ini nanti lo juga yang bakal repot"

Dalam sekejap, beomgyu bisa melihat bayangan ibunya pada diri helen. Maksudnya ibu yang sekarang, yang sudah baik. Hal tersebut lagi-lagi membuat cowok itu makin menyukai gadis di hadapannya, namun dia teringat sosok tegas ayahnya. Memang hanya teringat sebentar, tapi sangat berpengaruh baginya.

Buktinya cowok itu langsung duduk tegak dan menatap buku dengan serius, bayangan ayahnya yang tegas itu membuatnya segan. Dia tidak ingin memberikan raport dengan isi nilai-nilai yang jelek. Terlalu memalukan untuk dilihat sang ayah, terlebih sekarang ada soobin si anak ambis. Ogah banget kalo dibandingin sama tiang listrik yang katanya benci matematika itu.






"Woah keren..." Ucap helen kagum bahkan sampai menutup mulutnya.

Seorang choi beomgyu yang kerjaannya cuma tidur di kelas dan ngaku gak paham hampir semua materi pelajaran, bisa menguasai materi-materi yang baru saja dia ajarkan dalam sekejap.

Dia saja harus begadang dulu baru bisa memahami materi tersebut. Padahal beomgyu kelihatannya ogah banget kalau urusan belajar tapi kok?

"Kok lo bisa paham secepat itu sih? cepat kasih tips nya!"

Sedangkan pemuda itu kini tengah menyibakkan rambutnya, ceritanya lagi sombong tapi tingkah yang menurut helen aneh itu mampu membuat cukup banyak pengunjung perpustakaan khususnya wanita, menatap beomgyu dengan tatapan memuja.

"Makanya lo harus punya motivasi buat bisa, bukan sekedar karena harus bisa" Jawab nya santai setelah puas tebar pesona sana-sini.

"Memangnya motivasi lo apaan? beberapa menit yang lalu, lo masih kayak bocil ngambek karena gak dibolehin main dan di paksa belajar. Kok bisa nemu motivasi secepat itu?"

"Ya bisa dong, motivasi gue tuh- "

Beomgyu sengaja menggantungkan kalimatnya, andai kalian bisa melihat ekspresi helen saat ini. Gadis itu menatap beomgyu dengan mata yang berbinar, menunggu kelanjutan dari perkataannya tadi.

" -Biar gak dibandingkan sama si soobin, ditambah yang ngajarinnya cantik gini. Jadi langsung paham~"

Ekspresi gadis itu langsung berubah drastis "Gue tau kok, gue emang cantik. Makasih"

"Tapi gue anak tunggal, mau dibandingkan sama siapa? orang tua gue juga gak pernah bandingin gue sama anak tetangga. Ah, iri deh sama lo"

Beomgyu langsung menatap helen aneh "Dimana letak kebagusan nya dibandingkan sama saudara? gue benar-benar gak ngerti jalan pikir lo"

Gadis itu menarik senyum simpul "Membandingkan itu salah satu cara orang tua untuk memotivasi anaknya, walaupun terasa gak enak. Tapi terkadang itu berfungsi loh, contohnya lo tadi. Lo jadi niat belajar biar gak dibandingkan sama bang soobin, itu membawa dampak positif kan?"

"Terkadang juga ada orang tua yang malu-malu untuk motivasi anaknya secara langsung, jadi salah satu cara mereka untuk membuat anaknya semangat ya dibandingkan. Coba lo kenali orang tua lo dulu deh, kadang lucu loh kalo kita tau fakta-fakta kecil tentang orang tua kita. Gak ada salahnya memahami orang tua, sampai sekarang orang tua kita sudah berusaha keras untuk memahami kita. Masa gak mau coba pahami orang tua?"

Lagi-lagi beomgyu dibuat kagum dengan sosok gadis di hadapannya ini. Pemikiran helen memang tidak pernah mengecewakan, seorang perempuan yang cukup bijaksana setidaknya bagi beomgyu.

"Helen, gue suka sama lo" Ucapnya jujur, entah ini kali yang keberapa dia mengutarakan perasaannya.

Lagi-lagi gadis itu tersenyum "Iya, tau"

"Lo mau gak jadi pacar gue?"






Helen pulang dengan keadaan yang tidak baik-baik saja. Wajahnya sangat merah, semerah kepiting rebus.

Beomgyu memang seringkali mengatakan bahwa dia menyukai helen, jadi itu tidak terlalu berpengaruh lagi. Helen sendiri menganggap itu sebuah candaan.

Tapi baru kali ini, beomgyu mengajak nya pacaran. Dan dilihat dari sorot matanya, pemuda itu serius dan tidak main-main dengan perkataan nya.

Jadi selama ini beomgyu juga serius? tapi dia menganggap beomgyu bercanda...selama ini dia gantungin beomgyu dong?

"Beomgyu, maaf..."

TYPO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang