Aku kena writer's block huhuhu...
jadi maaf banget kalo chapter kali ini dan beberapa chapter kedepannya aneh banget:(Entah kenapa baru dapat ide kalo lagi ujian doang, ini sudah selesai ujiannya jadi udah buntu juga...
• • •
Setelah sedikit adu mulut, mereka berlima berakhir di warung bakso dan mie ayam tempat dimana beomgyu dan kawan-kawan bolos tadi siang.
Gak bosen? ya enggak lah! kan mereka bakso and mie ayam lovers.
Sekali-kali aja makan ginian dua kali sehari, mumpung gak dipantau orang tua. Kalau ketahuan mah dijamin mereka semua gak akan bisa makan makanan favoritnya selama satu bulan penuh.
Sedikit informasi, orang tua mereka semua berteman. Berawal dari pemikiran random ibunya ucup yang berkata bahwa bila anak mereka berteman akrab maka orang tuanya pun harus demikian.
Jadi jangan heran bila terdapat kesamaan dalam peraturan di hidup mereka. Kadang para orang tua diskusi dulu soalnya.
"Susah banget emang makan makanan lo sendiri?" Tanya cherry berusaha untuk menekan emosinya. Mereka semua memesan masing-masing namun sejak tadi chenle tidak henti-hentinya memakan makanan dari mangkuk nya.
Padahal kan chenle kaya. Kalo emang mau ambil punya cherry sih boleh aja, tapi kasih uang dong biar cherry bisa beli lagi. Cherry lagi bokek, keadaan buat dia gabisa dermawan sama orang kaya satu ini.
"Punya lo lebih enak, ga bisa apa ikhlas-in?"
Mendengar jawaban dari pemuda berdarah cina itu membuat alis cherry bertaut, ayolah jangan buat dia meledak di tempat ramai begini.
"Gak bisa, zhong chenle" Jawabnya lembut namun penuh penekanan.
Disaat kedua orang itu sibuk berdebat dengan suara pelan beda lagi dengan ketiga temannya. Contohnya, pasangan yang baru saja jadian ini, mereka sedang sibuk ngobrol tanpa memperdulikan sekitar.
Ucup? dia lebih milih untuk fokus ke makanan aja deh, kasian ga ada pasangan:(
"Len, langsung pulang atau jalan dulu nih?" Tanya beomgyu di tengah perjalanan.
Helen menautkan alisnya, sebenarnya dia tidak mendengar dengan jelas ucapan beomgyu tadi karena mereka sedang berada di atas motor. Ditambah tadi helen lagi ngelamun sambil lihat awan, makin ga jelas tuh suara beomgyu.
Tapi dia enggan bertanya, gadis itu hanya diam beberapa saat untuk memutar otak demi memikirkan kira-kira pertanyaan apa saja yang akan ditanyakan oleh seseorang di atas motor.
Senyum cerah terbit di wajahnya kala sudah mendapat jawaban yang tepat dengan pertanyaan beomgyu. "Iya, langit nya cerah banget"
"Hah?"
"Hah?"
"HAHAHAHAHA" Tawa beomgyu pecah, membuat beberapa pengendara menoleh sekilas kearahnya.
"Haha..ha?" Helen yang kebingungan hanya mengikutinya saja. Sebenarnya apa yang lucu sih?
Tak berselang lama, beomgyu langsung menepikan motornya kepinggir kemudian turun setelah memasang standar.
Pemuda itu berjalan mendekat ke arah helen lalu melepaskan helm yang dikenakan gadisnya tak lupa merapikan rambut helen yang sedikit berantakan.
Tak sampai disitu, dia menangkap kedua pipi helen sambil menatap lembut kedua iris cokelat milik gadisnya. "Mau langsung pulang atau jalan-jalan dulu, hm?"