Memar

255 130 33
                                    

"Beomgyu kamu kenapa?!" Helen agak panik ketika melihat beomgyu yang datang ke kelas dengan memar di pipi bahkan ujung bibirnya seperti sobek.

Sekali gak nempelin dia kok langsung memar? apa dia jimat keberuntungan bagi beomgyu? nah kan, helen jadi mikir kemana-mana.

Pemuda itu menatap helen dalam "Lo kemarin nangis ya?"

"E-eh?"

"Pacar lo mukul gue, katanya gue bikin lo nangis. Gue bingung sama pacar lo itu, padahal kan gue bantu supaya lo gak kegatelan sama anak kelas 10 tapi kok malah ngamuk?" Jelas beomgyu sambil mencak-mencak kesal.

Dari sini helen sudah ngerti, 'pacar' yang dimaksud beomgyu itu langit.

"A-aku minta maaf atas nama langit, mau aku temenin ke uks?"

"Harus, gue begini karena lo jadi lo harus mau gue suruh-suruh seharian."

"Si anjing malah ngelunjak" Batin helen, namun wajahnya tetap tersenyum. Nanti dia harus bicara ke langit juga.








"Mau kemana lo?" Tanya beomgyu saat melihat helen yang berjalan mengendap-endap untuk menjauhinya

Sebenarnya helen kaget namun dia pandai menyembunyikan nya "Aku mau ke wc, kenapa? awas kamu ngikut!" Sinis nya sebelum berjalan cepat

"Dih, gue cuma nanya doang kok malah ngegas?" Monolog beomgyu, tak mau berdiri lama-lama dia langsung duduk di kursi kantin yang berada di sampingnya. Pemuda itu juga memainkan handphone nya agar tidak bosan selama menunggu helen.

Incoming call
Pacar helen, katanya

accept | reject

"Hal—"

"KOK LO CEPUIN KE HELEN NJIR?! GUE KAN SUDAH BILANG JANGAN BILANG KE HELEN. SUDAH GUE BUATIN ALASAN JUGA KENAPA LO MALAH JUJUR?!"

"Gak boleh bohong, gue mah ogah banget berbuat dosa hanya karena lo. Mampus, pasti lo di bacotin helen kan? rasain njing"

"LO PIKIR TOXIC GITU GA DOSA? OTAK LO ADA DIMANA SIH?!"

"Ck, bacot banget. Sakit telinga gue"

Tut.

Sambungan telepon dimatikan sepihak oleh beomgyu, entah kenapa dia makin yakin bahwa langit dan helen tidak pacaran. Memangnya cowok mana yang mendukung ceweknya pdkt ke cowok lain?








Helen punya rahasia, sepertinya...
selama beomgyu bersekolah disini, dia mengamati helen. Gadis itu biasanya pulang paling akhir atau menunggu sekolah sepi.

Hari ini beomgyu sudah tidak bisa menahan rasa kepo nya, jadi dia menunggu helen sampai pulang.

"Sama langit? kenapa harus banget pulang paling akhir, kan anak-anak di sekolah pada kapalin mereka. Romantisan di sekolah aja gak malu, kok pulang bareng harus nunggu sekolah sepi?" Batin beomgyu curiga, ketika mobil langit sudah keluar area sekolah barulah dia mengambil motornya dan mengikuti kedua orang yang sangat mencurigakan itu.

Mobil langit berhenti di sebuah rumah yang cukup besar, beomgyu yakin itu rumah helen. Segera dia mengambil jarak yang pas agar tidak ketahuan.

"Kok langit parkir ke garasi nya helen?"

Beomgyu makin penasaran, dia mengendap-endap agar dapat mendengar percakapan mereka.

Nampak seorang wanita paruh baya keluar dari rumah tersebut.
"Anak-anak bunda sudah pulang, salim dulu sini"

Tunggu, anak-anak?! jadi mereka—

"Oh iya, kalian bawa teman kesini? kok gak disuruh masuk?"

Helen maupun langit menoleh kebelakang "Beomgyu?!"

TYPO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang