Pagi ini suasana kota nampak meredup, hujan lebat yang mengguyur tanah baru saja mereda beberapa menit yang lalu. Langit masih di selimuti oleh awan - awan berwarna kelabu, matahari juga belum menampakan sinarnya, udara cukup dingin pagi ini namun itu tidak membuat semangat para murid SMA Pelita berkurang.
Terbukti dari murid - murid yang sudah mulai memadati kawasan sekolah padahal hari masih tergolong pagi.
Saat ini dapat terlihat di tangga menuju lantai dua gedung kelas XII empat orang sisiwa tengah duduk - duduk disana membuat beberapa siswi yang hendak melintas di tangga itu mengurungkan niatnya entah karena malu atau malas di goda oleh kumpulan kakak kelas tampan itu.
Di sana terlihat ada empat siswa kelas XII yang sering di sebut inti KESTA atau Anak Basket Pelita dimana empat orang ini adalah tim inti sekaligus pengurus ekskul basket SMA Pelita.
Disekolah ini Ekskul basket memang menjadi pusat perhatian, selain banyak mencetak penghargaan Ekskul ini juga menjadi salah satu yang paling diminati dan populasinya besar.
Hal itu membuat Anak-anak Inti KESTA menjadi populer dan dikenal oleh seluruh warga sekolah.
Yang paling menonjol di antara ke empatnya yaitu Alvian Regananta si Ketua ekskul pemilik pesona yang luar biasa kuat dan mampu memikat wanita manapun.
Lalu ada Rastajuna Agrakala, lelaki yang sudah sangat terkenal dengan mulutnya yang pedas dan berbisa tapi masih sedikit orang yang tau kalau Rasta itu sangat bijak aslinya.
Bastian Lokananta, si pencinta basket yang terkenal dengan senyumnya yang memikat hati para siswi disekolah terkenal ramah dan baik hati pada semua orang.
Dan yang terakhir Gandi Wibisana, yang paling pecicilan dan petakilan, terkenal humoris meski dan tampan walaupun masih kalah tampan dengan ketiga temannya yang lain.
"Ceuwee kiww!" goda Gandi pada adik kelas yang lewat didepan mereka.
"Permisi kak," ucap gadis itu sopan pertanda dirinya sudah tidak nyaman digoda seperti ini, saat hendak melangkah menjauh namun dengan cepat Gandi menghadang jalan gadis itu.
"Aduh adik cantik, kenapa buru - buru banget sih?" gadis itu semakin risih saja, melihat tampang Gandi yang seperti om - om pedo membuatnya sedikit ketakutan juga.
"Gan udah, anak orang takut tuh liat muka lo!" ucap Bastian, namun namanya juga Gandi kalau urusan cewek mah dia gak suka diatur.
"Gak usah takut sama Aa, kan Cuma mau kenalan doang! Nama Neng teh siapa?" tanya Gandi sok kenal sok akrab pada adik kelasnya itu, entahlah saat pertama melihat adik kelas ini tadi hati Gandi sudah berdesir hebat dibuatnya.
"Sarah Kak," cicit gadis itu tak nyaman.
"Aduh cantik banget namanya, sama kayak orangnya."
"Yang gombal gak usah ditemenin!" seru Bastian sudah hapal dengan gelagat Gandi jika mendekati perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANIA
Teen FictionAlvian Regananta, nama sejuta makna. Lelaki yang hidup dalam dilema masa remaja dan konflik kehidupan yang membuatnya harus bertahan meski tidak memungkinkan. Dengan segala perjuangannya, Alvian berjalan untuk memperoleh harapan dan pengakuan tenta...