[04] Lapangan Basket

39.5K 3.2K 142
                                    

Alvian kini sedang berada di lapangan basket untuk berlatih bersama ketiga temannya yang lain, lelaki itu sedang melakukan latihan rutin yang selalu diselenggarakan mengingat semakin dekatnya pertandingan basket antar sekolah yang sebentar lagi di...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alvian kini sedang berada di lapangan basket untuk berlatih bersama ketiga temannya yang lain, lelaki itu sedang melakukan latihan rutin yang selalu diselenggarakan mengingat semakin dekatnya pertandingan basket antar sekolah yang sebentar lagi dilaksanakan.

Alvian Regananta, selain terkenal sebagai tukan rusuh di SMA Pelita lelaki tampan itu juga dikenal sebagai kapten Tim Basket utama di sekolah ini.

Kemampuan lelaki itu dalam permianan basket sudah tidak bisa di raguan lagi, dan semua orang sudah mengakui itu. ekskul Basket di SMA Pelita juga memang di kenal sebagai salah satu Ekskul paling terkenal dan didominasi oleh anak - anak yang tampan dan juga terkenal. Prestasi yang sudah di hasilkan ekskul ini juga bukan main. Apalagi saat Alvian yang menjabat sebagai ketuanya, karena hal itu jugalah tim sekolah perlu berfikir lebih lanjut untuk men-DO Alvian.

Langit mulai berwarna jingga terang, matahari sudah dapat di pastikan sebentar lagi akan tenggelam dan meninggalkan bumi dalam kegelapan. Bel pulang sekolah sudah berdering sedari beberapa jam yang lalu, tapi mereka masih asik dengan permainan basketnya, hingga melupakan bahwa waktu sudah mengharuskan mereka untuk pulang.

Namun hari ini sekolah masih saja ramai, karena kebanyakan ekskul yang ada di SMA Pelita memang dilaksanakan pada hari ini. dan biasanya ekskul memang menyita waktu yang cukup lama, jadi tidak heran kalau masih banyak murid yang berada di sekolah.

"Bas oper sini!" teriak Rasta pada Bastian yang mendribble bola basketnya serakah, lelaki tinggi itu tidak membiarkan teman - temannya yang lain kebagian bola.

"Ogah! Istri gue gak boleh di oper!" jawab Bastian seenak jidat, itulah Bastian.

Saking cintanya lelaki itu pada permainan bola basket, maka setiap latihan Ia akan serakah dan tidak membiarkan siapapun kebagian bola. Katanya bola itu adalah istrinya, hanya dia yang bisa memilikinya.

"Dih si anjir, oper bego!" Gandi yang sejak tadi mencoba sabar pun sudah tidak bisa, pasalnya Ia hanya berdiri memandangi Rasta dan Bastian yang sibuk rebutan bola tiada henti.

"Kagak mau! Noh bola cadangan masih banyak, ambil aja sono!" teriak Bastian masih kukuh mempertahankan bola ditangannya.

"Bastianjing kita lagi latihan satu Tim Bego!" Rasta mencoba mengejar Bastian, dan merebut bola itu dari tangan Bastian.

Namun dengan cekatan Bastian melakukan Pivot hingga ia akhirnya bisa kembali berlari menjauh sembari membawa bolanya.

"Dih, gak mau gasuka gelay gue se tim sama lo!!" Bastian berlari mendekati ring basket bersiap melakukan Shooting.

"Wah lo bener - bener mancing keributan sama gue ya, Bas!" Gandi yang sudah kesal mulai melangah maju menghampiri Bastian dan menjambak rambut lelaki itu.

"Aw! Aw! Anjing!" pekik Bastian kesakitan, bola basket yang ada ditangannya pun sudah lepas.

Melihat hal itu membuat Rasta dan Gandi seketika saling toleh, lalu tersenyum penuh arti.

ALANIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang