[08] Sahabat tapi Cemburu

25.9K 1.8K 68
                                    

Tania sedang berada di sebuah toko buku ternama di Indonesia, ya sebut rasa inisialnya Gramedia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tania sedang berada di sebuah toko buku ternama di Indonesia, ya sebut rasa inisialnya Gramedia. Sesuai dengan janjinya tadi di sekolah gadis itu kini tengah mencari buku litelatur bimbingan metematika untuk persipan olimpiadenya bersama Rafael.

Tapi yang membuat Tania geram karena buku itu tidak ada disini, bahkan sudah bertanya kepada petugas juga hasilnya memang tidak ada karena buku tersebut sudah tidak didistribusikan di toko ini lagi. tapi Rafael seolah mengulur waktu, dengan mengatakan bahwa ia pernah melihat buku tersebut di sini.

Sudah Tania katakan berkali-kali bahwa buku itu hanya bisa di beli lewat online, tapi Rafael masih bersikeras ingin memutari seluruh penjuru toko lagi dan lagi.

Jujur saja saat ini Tania sudah mulai jenuh, hari semakin sore namun lelaki ini belum juga menyerah.

"Raf, pulang aja udah! Nanti gue pesen lewat online!" ucap Tania yang sudah tidak tahan, karena sudah satu jam mereka di Gramedia seperti orang bodoh karena mencari suat hal yang tidak ada disini.

Lelaki itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Perasaan kemarin ada disini deh," ia kemudian menatap Tania yang berjalan di sebelahnya.

Kalau boleh Rafael jujur, sekarang Tania terlihat begitu cantik. Meski hanya menggunakan sweater berwarna biru yang di padu dengan celana panjang berwarna hitam dan sepatu putih, Tania terlihat begitu menawan di matanya.

Apalagi rambut berwarna keunguan yang sengaja digerai, membuat Tania terlihat imut di saat yang bersamaan. Melihat itu membuat hati Rafael berdesir hangat. Ah, dia sudah jatuh dalam pesona gadis ini. namun dengan cepat lelaki itu mencoba menggeleng, menghilangkan semua fantasynya tentang gadis ini.

"Raf, lo gak kesambet kan?" Tania mengibaskan tangannya di depan wajah lelaki itu.

"Raf jangan bengong gitu ih, gue takut!"

Rafael seketika membuyarkan lamunannya, lelaki itu menggeleng pelan. Sial! Pesona Tania begitu kuat, sangat sayang untuk tidak memandangi wajah cantik gadis itu.

"Raf, lo kenapa sih?" tanya Tania lagi.

"Ekhm, e-em gapapa kok hehe." Tiba - tiba saja dirinya menjadi secanggung ini berada di dekat Tania.

"Udah sore Raf! Gue mau pulang."

"Em, kita muter - muter sekali lagi deh, siapa tau ketemu." Tania mengangguk.

Kemudian kedua remaja itu kembali berjalan mengitari seluruh penjuru toko untuk yang ke empat kalinya. Tania sudah benar - benar bosan dan lelah, lelaki ini terlalu banyak mengulur waktu hingga membuatnya kesal.

Jadwal belajar Tania bahkan sudah di kuras banyak oleh lelaki ini, sialan memang. Tau begini Tania akan berfikir dua kali untuk mengiyakan ajakan lelaki ini untuk membeli buku.

Mereka pun kembali mengitari toko ini, bahkan saking seringnya mereka berputar disini Tania menjadi hapal letak beberapa buku yang di pajang di toko ini.

ALANIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang