Dua

96K 2.8K 44
                                    

Setelah suamiku meninggal aku masih tinggal di rumah kami. Rumah yang di beli Mas Arman sebelum kami menikah. Selama jadi istri,Mas Arman memang tidak memperbolehkan ku bekerja,jadi aku hanya menjadi ibu rumah tangga dan mengurus suami.

Seminggu setelah kepergian suamiku aku mulai mencari kerja. Akan tetapi ayah mertuaku memintaku mengurus butik Almarhumah istrinya ibu mertuaku.

Sebenarnya Mas Arman bukan anak kandung ayah dan ibu mertuaku. Ibu kandung Mas Arman pergi entah kemana setelah melahirkan anaknya. Karena dia kesal saat dia sedang mengandung Mas Arman, suaminya, ayah kandung Mas Arman selingkuh. Dan pergi bersama selingkuhannya.
Kemudian Mas Arman di berikan pada ibu mertuaku yaitu adik perempuan dari ayah Mas Arman.

Ayah mertuaku ayah Hadi Aldama,berusia empat puluh lima tahun sekarang. Dia juga menikah muda dulu dengan ibu mertuaku bunda Aini Sulistyo, yang waktu itu bunda sudah  berusia dua puluh lima tahun, dan ayah dua puluh tahun. Ketika ayah dan bunda menikah Mas Arman usia lima tahun,kalau bunda tidak ingin menikah cepat-cepat karena dia harus mengurus keponakannya,yaitu Mas Arman.

Ibu mertuaku meninggal dunia satu tahun yang lalu karena sakit kanker rahim yang di deritanya. Selama dua puluh tahun ayah dan ibu mertuaku berumah tangga mereka tidak di karuniai anak. Tapi mereka tidak mempermasalahkan nya,katanya Mas Arman cukup ada di tengah-tengah mereka. Beberapa kali bunda meminta ayah untuk menikah lagi, tetapi ayah selalu menolaknya, bahkan dia akan marah kalau bunda mengungkit masalah nikah lagi. Bener -bener suami setia.

Rumah ku dan rumah mertuaku tidak terlalu jauh,hanya terpisah gang saja. Sebenarnya aku ingin menjual rumah itu dan membeli rumah yang lebih kecil karena aku tinggal sendiri. Tapi orang tua mertuaku yakni oma dan opa memintaku tinggal bersama mereka. Awalnya aku menolak tapi karena tidak enak hati akhirnya aku mau tinggal bersama mereka. Dan sudah hampir sebulan aku tinggal di sini di rumah mertuaku. Mereka sangat baik kepadaku, menganggapku sebagai anak mereka.

"Cape..?"Tanya ayah

Aku hanya mengangguk pelan. Sekarang aku sedang duduk di bangku meja makan, setelah tadi ikut membereskan rumah sehabis acara. Walaupun ada maid yang membersihkan rumah,tapi aku tidak enak kalau hanya duduk,melihat mereka bekerja.

"Kalau begitu istirahat lah di kamarmu. "Kata ayah lagi.

"Ayah juga harus istirahat, ayah kan juga ikut bantu-bantu dari pagi ." Ucap ku pada ayah mertuaku kemudian bergegas pergi ke kamar, karena jujur badanku terasa pegal bangat.

Aku akui di usia ayah yang sudah kepala empat. Tapi pesona ayah masih terlihat. Di tambah perawakannya yang tinggi besar hidung mancung rambut hitam lebat. Kulit putih bersih, dan jangan lupakan dia seorang olahragawan menambah kesempurnaan fisiknya.

Bersambung

Mohon maaf banyak typo

Jangn lupa vote komen and share ya

Lope u All

THB

Dulu Mertua Kini Suami (Aldama Family Seri 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang