Tiga

91.9K 2.7K 9
                                    

Selamat membaca

Tak terasa tinggal sepuluh hari lagi masa Iddah ku akan segera berakhir. (Masa Iddah Seorang perempuan yang  suaminya meninggal dunia yaitu empat bulan sepuluh hari). Itu artinya sudah empat bulan aku jadi seorang janda muda.
Bahkan dulu tak pernah sedikit pun terfikir olehku menjadi seorang janda di usia muda. Dulu aku bercita-cita hanya ingin sekali menikah seumur hidupku. Tapi apalah dayaku, Tuhan yang menentukan takdir-Nya.

Soal mencari kembali pasangan hidupku. Mungkin untuk saat ini belum terpikir olehku. Nama Mas Arman masih bersemayam di hatiku. Aku masih sangat mencintainya. Dia cinta pertamaku,dan cinta kami abadi untuk selamanya. Mungkin butuh waktu lama bagiku untuk membuka hatiku kembali untuk laki-laki lain. Tak bisa ku pungkiri kalau suatu saat nanti aku akan kembali membina rumah tangga dengan laki-laki yang mungkin akan jadi jodohku.

"Mas Arman sampai kapanpun aku akan tetap mencintaimu,namamu akan selalu ada di hatiku. Kau akan selalu mempunyai tempat spesial di sana. Walaupun suatu hari nanti aku menemukan seorang laki-laki kembali. Tapi aku tidak akan pernah  melupakanmu, I love you my hubby, I love you forever."

************************

Satu bulan berlalu

" Hari ini kamu jadi pergi reunian bersama teman-temanmu?" Tanya ayah. Saat ini kami sedang sarapan pagi di meja makan. Kami hanya sarapan berdua. Kebetulan oma dan opa sedang pergi ke luar negeri untuk jalan-jalan. Opa sudah tidak bekerja. Katanya mereka ingin menikmati hari tua mereka dengan keliling dunia (Horang kaya mah bebas).Sekarang semua usaha opa, ayah yang  menjalankannya. Di tambah usaha nya jadi ayah benar-benar sibuk bekerja. Ayah berkata katanya dengan bekerja dia sedikit mengurangi rasa kesepiannya. Aku pernah bertanya pada ayah,apa ayah tidak ingin kembali menikah. Jawabannya kalau masih ada jodoh nya lagi, dia sih mau mau aja menikah lagi. Kalau dulu dia menolak untuk berpoligami walaupun bunda mengijinkannya tapi sekarang mungkin dia juga butuh teman untuk menemani hari tuanya. Tapi dia selalu bilang belum ada yang cocok.

"Iya yah. Nanti habis dari butik aku langsung ke tempat reunian nya. Deket kok dari butik. Tempatnya di hotel LL. Aku bisa naik taksi.Mungkin nanti aku pulang agak malam, tapi ga sampai jam dua belas malam,kok" Jawab ku. Aku tahu ayah agak khawatir kalau aku pulang malam sendirian.

"Ya sudah kalau ada apa-apa kamu langsung telephone ayah saja ," kata ayah lagi. Tuh kan dia memang perhatian.

"Ayah tenang aja aku akan baik-baik aja. Insha Allah. Ngomong-ngomong ayah lebih rapi hari ini." Tanya ku pada ayah. Entah mengapa hari ini aku lihat ayah lebih tampan. Dia emang tampan tapi hari ini beda aja. Ayah kelihatan lebih muda dari umurnya. Lalu dia tersenyum.

"Iya hari ini ayah ada meeting sama clien ayah dari luar negeri. " jawab ayah

"Laki-laki atau perempuan?" Goda ku pada ayah .

"Laki-laki. Dia juga bersama istrinya kok," Ayah terkekeh mendengar godaan ku.

"Aku berharap ayah akan segera menemukan teman hidup ayah kembali yang akan menemani hari tua ayah," Doaku tulus.

"Amiin. Jadi ayah udah tua nih ceritanya?" Tanya ayah sambil menaik turunkan alisnya.

"Padahal ayah masih kuat loh lari sampai seratus meter. Haaaa." Kata ayah sambil tertawa tak terima di sebut tua. Memang sih ayah masih terlihat gagah. Badannya pun lebih besar dia di banding Mas Arman tapi bukan berarti dia gendut. Bisa ku bayangkan perut ayah tidak buncit seperti laki-laki yang sudah berkepala empat yang lain. Apa sih kenapa kok aku malah membanding bandingkan Mas Arman dengan ayah. Jelas lah mereka beda.

"Iya.. Iya.. aku percaya kok ayah masih kuat," ucapku

"Kalau begitu aku pergi dulu ya, yah. Assalamualaikum " pamitku pada ayah.

"Waalaikum salam. Ya hati-hati di jalan. " Lanjut ayah lagi.

Dan aku bergegas ke luar rumah, disana sudah ada Pak Eko. Supir pribadi yang di pilih ayah untuk mengantarkan ku kemana-mana. Setelah aku masuk ke mobil ku lihat ayah juga keluar, dia bergegas menuju mobilnya. Dia juga tidak nyetir sendiri ada supir pribadinya Pak Hamid.
Memang di sini ayah mempekerjakan banyak orang. Tiga asisten wanita untuk masak dan bersih bersih rumah. Tukang kebun, dia suami dari salah satu asisten disini. Tiga orang satpam yang bekerja bergilir tiap harinya. Dua orang supir,  supir pribadi ayah dan supir pribadiku.

Bersambung

Mohon maaf banyak typo

Semoga kalian suka

Jangn lupa vote komen and share

Lope U All

THB

Dulu Mertua Kini Suami (Aldama Family Seri 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang