13

1.6K 114 1
                                    

Baper tanggung sendiri ya😉😁
___________________

"Nggak boleh ngelakuin apapun!"

"Cukup duduk dan diem!"

Tania menghela napasnya jengah. Sedari tadi, Aldo melarangnya untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Padahal, Tania ingin beraktivitas dan mendapatkan keringat agar Baby dan dirinya sehat. Tetapi suami satunya ini, tidak membiarkannya melakukan apapun.

"Apaan sih. Kalo gue nggak gerak, yang ada gue jadi mageran nanti!" protes Tania menatap lelaki yang sibuk mengepel lantai di depannya.

"Ya, bagus dong," ucap Aldo masih sibuk dengan kegiatannya sesekali dia mengelap keringat yang membasahi keningnya.

"Bagus apanya? Bumil itu harusnya banyak gerak. Bukan mageran!"

"Istriku. Apa susahnya sih, nurut kata suami?" Aldo menghentikan sejenak kegiatannya. Dia berjalan mendekat ke arah Tania yang duduk di sofa.

"Lo terlalu posesif, Aldo!" Tania memberenggutkan bibirnya. Sikap posesif Aldo membuat Tania jengah.

"Ngambek nih, ceritanya?" goda Aldo menoel pipi menggembung Tania.

"Apaan sih." Tania menepis kasar tangan Aldo yang menoel-noel pipinya.

"Shit! Cowok emang selalu salah!"

Aldo kembali melanjutkan kegiatannya yang tadi sempat tertunda. Membuat Tania semakin kesal.

'Istrinya ngambek, bukannya dibujuk malah ikutan ngambek! Dasar cowok nggak peka!' kesal Tania dalam hatinya.

Tania memilih berjalan keluar dari Apartemen. Terus-terusan di ruang tamu membuat moodnya semakin tidak bagus. Apalagi melihat suaminya yang terus melarangnya melakukan apapun.

Saat Tania membuka pintu, bersamaan dengan itu, Dilla berdiri tepat di depan pintu dan bersiap mengetuk pintu.

"Mama?" kaget Tania.

"Minggir kamu!" Dilla mendorong bahu keras menantunya dan berjalan masuk ke dalam apartemen. Dilla melebarkan matanya saat melihat putra kesayangannya sedang mengepel lantai.

"Astaga Aldo!" pekik Dilla dan menghampiri putra semata wayangnya.

Mendengar pekikkan mertuanya, Tania langsung bergegas masuk ke dalam apartemen. Takut telah terjadi sesuatu dengan suaminya.

"Oh jadi gini, kerjaan istri kamu? Nyuruh-nyuruh kamu kayak pembantu?" sinis Dilla menatap tak suka menantunya.

"Kenapa kamu masih aja bertahan sama istri durhaka kayak dia!" tunjuk Dilla ke arah Tania. Membuat hati Tania seperti teriris. Ini semua bukan murni kesalahannya. Aldolah yang memaksanya untuk tidak melakukan pekerjaan rumah.

"Mama apa-apaan sih. Jangan asal nuduh. Ini bukan suruhan Tania, Aldo yang memang pengen ngerjain tugas rumah!"

"Lihat, gara-gara wanita ini, kamu berani membantah ucapan mama!" Dilla mendekat ke arah Tania. Dengan tangannya dia menjambak rambut Tania sampai membuat sang empu meringis kesakitan.

"Mama! Stop!" Aldo melepaskan tangan Dilla yang menjambak rambut Tania. Kemudian menarik Tania yang menangis ke dalam pelukannya.

"Mama udah nyakitin menantu sama calon cucu mama!" tegas Aldo yang semakin jengah dengan sikap mamanya yang terus-menerus menyakiti dan menyalahkan Tania.

"Ap--apa?" kaget Dilla saat mendengar penuturan anaknya. Benarkah yang ia dengar. Tania sedang mengandung anak Aldo? Berarti sebentar lagi dia akan menjadi seorang nenek?

Salah Masuk Kamar [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang