23

1.4K 108 84
                                    

Edisi malem jum'at. Awokwok🌚

Ini part khusus 18+. Di bawah umur di larang membaca!

Bijaklah dalam memilih bacaan!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sampai kapanpun, lo nggak akan bahagia, Aldo."

Di atas roof top, Tasya meremas benda gepeng di tangannya. Foto kedua pasutri yang tengah tersenyum itu membuat hatinya membara.

"Gue bakal pisahin kalian, apapun caranya."

_Salah Masuk Kamar_

Di pagi hari, seorang wanita dengan tubuh berisinya tengah berkutat di dapur. Membuat sarapan untuk keluarganya nanti.

Sebuah tangan melingkar di pinggangnya. Tania yakin, itu adalah ulah suaminya yang saat ini dengan rakus menghirup aroma tubuhnya.

"Masak apa, Yang?" tanya lelaki itu. Sekarang dia berani menggigit kecil telingga istrinya itu.

"Aldo! Aku lagi masak!" protes Tania saat tangan Aldo mulai bergerak nakal.

"Aku lagi puasa buat jengukin dedek bayi. Setidaknya kayak gini, bikin rasa kangen aku terobati."

Setelah mendapat teguran dari dokter, Aldo maupun Tania tidak melakukan kegiatan suami istri. Itu dikarenakan perut Tania yang semakin membesar.

"Tapi jangan bikin tanda!"

Telat. Tania kalah telak. Nyatanya suaminya itu sudah memberikan banyak kiss mark di lehernya.

"Yah, kamu telat bilangnya, Sayang. Ini udah banyak. Mau aku hitungin?" tawar Aldo membuat satu geplakan mendarat di tangannya.

"Astaga. Nanti kalau semua orang liat gimana?"

Tania marah? Sangat! Tapi melihat wajah Aldo yang menggemaskan itu membuatnya tidak tega untuk memarahi lelaki itu.

Sialnya lelaki itu selalu menggunakan jurus andalannya ketika Tania marah. Jurus kiyowookk nya.

"Kamu itu udah punya suami. Jadi wajar kalau ada tanda kayak gini."

"Wajar your eyes!" cibir Tania menyumpah-serapahi ucapan suaminya itu.

Dengan kekuatannya, Aldo sekali hentakan membuat Tania menghadap ke arahnya. Lelaki itu memandang tak suka Tania. Dia tidak suka istrinya mengumpat.

"Siapa yang ngajarin kayak gitu, hm?" tanya Aldo dengan nada beratnya. Matanya menyiratkan bahwa ia sangat marah.

Glek!

Tania susah payah menelan ludahnya. Aldo menjadi menakutkan di matanya.

"Emm … anu …."

Cup!

Tania terpaku. Sebuah benda kenyal menyatu dengan bibirnya. Awalnya memang hanya menempel, tetapi lama kelamaan menjadi sebuah lumatan yang memabukkan.

"Eugh … Aldo. A--aku ng--nggak bisa na--pas!" ucap gadis itu berusaha mendorong dada bidang suaminya.

Pungutan itu terlepas. Melihat Tania terengah-engah, menciptakan smirk di wajah tampan Aldo. Lelaki itu mengusap bibir dengan ibu jarinya.

Aldo menyetarakan tubuhnya dengan perut besar Tania. Mendekatkan wajahnya kemudian mengecup singkat perut itu.

"Sayang, Buna kamu mulai nakal. Ayah harus hukum Buna kamu," busuknya sangat pelan. Bahkan Tania tidak bisa mendengarnya.

Tiba-tiba tangan Aldo terulur ke belakang tubuh Tania dan mematikan kompor yang masih menyala itu. Tania menjadi was-was saat Aldo mulai menyeringai ke arahnya.

Tepat dengan dugaannya, tubuhnya sekarang melayang di udara. Aldo mengendongnya ala bridal style dan itu membuatnya sedikit shock.

"Aldo! Turunin. Aku lagi masak!" protes Tania memukul-mukul dada bidan Aldo.

"Diem Sayang, kamu mau kita jatuh?"

"Tapi masakan aku?"

Aldo melihat wajah Tania yang menggemaskan. Baginya, wajah istrinya itu seperti bayi, begitu mungil dan polos.

"Nanti, setelah aku menghukum kamu!"

___Bersambung___

Tasya muncul dalam hidup mereka.

Selamat be overthingking☺️

Salah Masuk Kamar [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang