Kinan menginjakkan kakinya didepan kediaman baru Ibunya yang sudah beberapa tahun ini membencinya dan memilih tinggal bersama suami baru dan anak-anak nya.
Kinan memencet bel rumah yang tampak sepi tersebut. Dan tak lama terbuka lah pintu besar tersebut dan menampilkan sosok Ibunya yang awalnya tersenyum langsung melunturkan senyumannya ketika melihat dirinya.
"Ngapain kamu kesini? Masih ada muka kamu nampakin diri kamu didepan Ibu?"
Kinan meremas jarinya hingga buku-bukunya memutih, "Jadi ini kenapa alasan Ayah sama Kakak bersikap kasar ke Ibu?"
Sang Ibu terdiam mencoba mencerna perkataan anak perempuannya, "Maksud kamu apa?"
Kinan mendongak dan menatap Ibunya tajam, "Ibu cuma memanfaatkan aku supaya Ibu gak dipojokkan sama Ayah dan Kakak tentang Ibu yang menjadi pelacur, kan?"
Sang Ibu terhenyak lalu menatap Kinan dengan tatapan yang sedikit bergetar, "A-apa ma-maksudmu?"
Kinan tertawa mengerikan, bahkan Ibunya sedikit meremas gagang pintu disampingnya, "Ibu masih bisa nanya apa maksud Kinan?"
Sang Ibu sedikit bergetar ketika sadar bahwa didepannya adalah kepribadian lain anaknya, "Kenapa kamu muncul! Kembalikan anakku!"
Kinan tertawa lalu tersenyum mengerikan, "Apa Ibu fikir Kinan gak tau juga soal Ibu yang seorang pelacur? Bahkan dia yang tau Bu, dan dia yang bikin aku muncul."
Sang Ibu semakin mengeratkan pegangannya pada gagang pintu, "Terus kamu mau apa sekarang?"
Kinan berjalan mendekat kearah Ibunya yang tampak ketakutan dan mulai mundur menjauhi Kinan.
Kinan terus maju dengan tatapan mengerikannya. Bahkan Ibunya sampai gemetar ketakutan dan sesekali menoleh ke kanan dan ke kiri merasa frustasi karena sedang tak ada orang lain dirumah.
Suami dan anak-anaknya tengah ada acara, dan ia sendiri dirumah saat ini.
"Kinan stop! Kamu gak boleh durhaka sama Ibumu!"
Kinan terkekeh, "Ibu fikir aku perduli sama semua itu Bu? Bahkan aku sudah membunuh Ayah dan Kakakku, lalu apa lagi? Kalau aku membunuh Ibu, lengkap kan dosa ku? Agar Ibu juga bisa menanggung dosa Ibu yang menyerahkan tubuh murahan Ibu itu pada banyak lelaki kaya hanya demi harta."
Air mata sukses lolos dari kedua mata Ibunya. Kinan hanya menatap datar tanpa perduli dengan air mata Ibunya. Rasa dendamnya lebih mendominasi ketimbang rasa sayang pada sang Ibu. Pasalnya Ibunya lah yang membuatnya membunuh Kakak dan Ayahnya.
Kinan bergerak secara tiba-tiba lalu menjambak rambut Ibunya lalu menyeretnya kasar.
"ARGHHGG!! SAKIT! LEPASKAN IBU, KINAN!"
Kinan tak mendengarkan Ibunya dan tetap menyeret Ibunya memasuki kamar mandi. Ia tersenyum saat melihat bathup yang penuh dengan air.
Dengan cepat ia memasukkan kepala ibunya kedalam air dan menahannya disana.
Tampak sekali perlawanan dari sang Ibu. Ibunya terus memberontak, terlihat dari kakinya yang tak berhenti menendang dan tangannya yang berusaha memukul Kinan.
Namun Kinan masih dengan tatapan membunuhnya terus berusaha menahan kepala Ibunya didalam bathup.
"APA YANG KAMU LAKUKAN PADA ISTRI SAYA!?"
Kinan menoleh dan menemukan suami baru Ibunya yang menatapnya nyalang, "Anda bertanya apa yang saya lakukan? Saya hanya memberi pelajaran pada pelacur ini yang membuat Ayah dan Kakak saya kehilangan nyawa nya."
Suami Ibunya tampak terkejut dan menatap Kinan. Dan Kinan hanya tersenyum seram, "Anda tidak percaya dengan perkataan saya? Mau saya tunjukkan bukti-buktinya? Bahkan saya memiliki videonya jika anda masih tidak percaya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Revanita [GunJane] ✔️
RomancePernahkah kau membayangkan bagaimana jika kau jatuh cinta pada musuh bebuyutan mu?? Atau kau pernah membayangkan bagaimana rasanya hanya menjadi mainan oleh pacarmu? Atau kau pernah membayangkan bagaimana jika kau diputuskan hanya karena kau menyuka...