4 | Kesempatan

1.4K 80 15
                                    

"Jasmine batagor lo nih!" Teriak Flo berjalan ke arah Jasmine diikuti Lintang dibelakangnya.

Jasmine cepat-cepat menghapus air matanya tadi. Berusaha terlihat biasa saja di depan sahabat-sahabatnya itu.

"Suara lo bisa dikecilin dikit ga sih? Sakit telinga gue dengernya!" Ujar Lintang mendelikan matanya ke arah Flo. 

"Bodo amat." Flo menjulurkan lidahnya.

"Je lo gapapa? masih pusing?" Tanya Lintang sambil memegang dahi Jasmine. "Pusing kok dipegang jidatnya, itu kalo demam bego." Ujar Flo.

"Gue gapapa, cuma gak enak badan doang ih, sekarang udah lumayan enakan sih." Jawab Jasmine sambil tersenyum meyakinkan sahabat-sahabtnya itu.

"Gue kan khawatir sama lo elah. Kalo lo sakit nanti gue anter ke Tante Mawar aja kan ga perlu bayar tuh gratis. Iya kan Flo?" Ujar Lintang. Mawar adalah mama Florea yang berprofesi menjadi seorang dokter.

"Iya Je. Nih makan dulu batagornya." Flo memberikan batagor kepada Jasmine. Mulutnya sibuk mengunyah entah makanan apa itu.

"Iya iya tapi gue beneran gapapa kok. Makasih Flo."

"Ngomong-ngomong tadi Gariel nanyain lo. Dia kesini gak Je?" Tanya Lintang.

"Ga-gaada kok, gue tadi tidur. Pas kalian dateng gue baru bangun." Bohong Jasmine.

Jika ia mengatakan Gariel memang mendatanginya, maka kedua sahabatnya itu tidak akan berhenti bertanya. Jasmine hanya tak ingin membahas Gariel lebih lama.

Ting

Bro Jason :
Dek, abang udah di rumah. Pulang sekolah mau abang jemput gak?

Jasmine tersenyum lebar melihat pesan dari Kakaknya. Langsung saja ia membalas pesan tersebut.

Jasmine :
Serius Bang? Mau, mau banget jangan telat ya!

***

"ABANG!" Panggil Jasmine sambil berlari kearah Kakaknya yang berada di depan gerbang sedang menunggu dirinya.

Jason tersenyum lebar melihat Jasmine lalu merentangkan tangannya.

"Abang, Alen kangen." Jasmine menangis didalam dekapan Jason. Sudah hampir 2 bulan Jasmine ditinggal kakaknya bekerja. Jasmine memang terkenal cuek pada orang lain. Namun hanya kepada Abangnya lah Jasmine menunjukkan sifat manjanya. Dan Gariel. Ya Gariel.

"Udah sttt jangan nangis. Abang juga kangen Alen." Ucap Jason mengelus kepala Jasmine.

Di parkiran, Gariel dan ketiga temannya berada disana memperhatikan Jasmine dan Jason.

Gariel tentu sudah kenal dengan Jason, Faza juga mengenalnya. Namun Dhika dan Jo belum mengetahui bahwa Jason adalah Kakaknya Jasmine.

"Wah Riel, liat tuh Jasmine pelukan sama cowo." Ucap Jo niat hati ingin membuat Gariel cemburu.

"Iya tuh, mana pelukannya kenceng banget lagi gak lepas-lepas." Tambah Dhika sembari memakai jaketnya.

Faza tertawa mendengar ucapan kedua temannya itu. Dan Gariel memasang wajah datarnya.

"Lah lo kenapa ketawa Za?" Tanya Dhika heran.

"Lo berdua kagak tau cowo itu siapanya Jasmine?" Tanya Faza masih dengan tawanya.

Dhika dan Jo bersitatap kemudian menggelengkan kepalanya kompak.

"Cowo itu Abangnya Jasmine bego!" Faza menoyor kepala mereka berdua sambil tertawa.

"HAH?" Teriak Dhika dan Jo bersamaan tepat di depan wajah Faza.

"BANGSAT BIASA AJA KALI! HUJAN DADAKAN ANJING!" Kesal Faza.

ONLY YOU (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang