9 | Kecewa

1K 51 2
                                    

Mobil Arav sampai dengan selamat ke perumahan tempat tinggal Jasmine atas arahan dari Flo. Seorang satpam tampak membukakan pintu gerbang agar mobil Arav dapat masuk.

Jason, kakak Jasmine yang kebetulan ada di halaman rumahnya mengernyitkan dahinya ketika melihat mobil yang tak dikenalinya masuk ke rumahnya.

Jason mendatangi mobil Arav dan mengetuk jendela mobilnya. Arav turun dari mobil dan berhadapan dengan Jason.

"Sebelumnya maaf Bang masuk rumah lo tanpa izin dulu. Itu Jasmine ada di mobil saya sama temennya. Dia pingsan." Ujar Arav dengan sopan.

Jason terkejut mendengar ucapan Arav. Ia bergegas membuka pintu belakang mobil Arav dan menemukan Jasmine yang terlihat pucat tengah bersandar dibahu Flo.

Dengan sigap Jason mengangkat adiknya itu dan masuk ke dalam rumahnya.

"Kalian berdua ikut gue masuk." Ucap Jason dengan tegas. Flo dan Arav mengangguk sambil mengikuti langkah Jason.

Jason menggendong Jasmine sampai ke kamarnya yang berada diatas. Dengan hati-hati ia merebahkan Jasmine keatas kasur kemudian menyelimutinya.

"Flo tolong ambilin minyak kayu putih dikotak P3K diantas nakas." Pinta Jason kepada Flo. Ia memang sudah mengenal Flo karena termasuk salah satu teman Jasmine yang selalu datang ke rumahnya.

"Nih bang." Flo menyerahkan minyak kayu putih ke tangan Jason.

Jason mengoleskan minyak kayu putih tersebut ke dahi Jasmine kemudian mendekatkan jarinya ke hidung Jasmine.

"Kenapa Alen bisa kaya gini?" Tanya Jason tanpa mengalihkan pandangannya dari Jasmine.

Arav dan Flo saling berpandangan. Mereka bingung harus berbicara apa. Akhirnya Flo memberanikan diri berbicara.

"G-gue juga belum tau penyebab Jeje bisa kaya gitu. Yang gue denger dari anak-anak lain, Jeje berantem sama Gariel di koridor mereka adu mulut sampe Gariel i-itu hm ci-cium Jeje di depan temen-temen Jeje." Tangan Flo saling menggenggam, ia gugup.

"Terus kenapa Alen bisa sampe pingsan? Dan kenapa bukan Gariel yang nganterin Alen pulang?" Tanya Jason dengan mengernyitkan dahinya bingung.

"Gue juga gak tau cerita sebenernya kaya gimana. Kata anak-anak yang liat, Jeje nampar Gariel terus dia lari ke rooptop. Pas gue samperin keadaan di rooptop udah kacau, gue liat Jeje lagi nangis sambil mukul kepalanya sendiri. Tangannya juga berdarah."

"Ma-maaf bang, gue ga bener jagain Jeje sampe dia hilang kendali lagi kaya gitu." Tambahnya lagi dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Jason menghela nafasnya berat. Ia kira selama ini Jasmine sudah sembuh karena Jasmine tak pernah lagi menunjukkan kemarahannya yang seperti itu, namun nyatanya ia salah.

"Hubungan Gariel sama Alen gimana?" Tanya Jason.

"Gi-gimana apanya bang?"

"Lo pasti tau sesuatu. Gak mungkin mereka sampe berantem di sekolah dan gak mungkin Alen sampe kaya gini kalo hubungan mereka baik-baik aja."

"Gue ga berhak cerita bang, mungkin lebih baik Jeje yang cerita langsung." Jawab Flo. Ia takut salah bicara dan menyebabkan semuanya makin berantakan.

"Mereka udah putus." Ucap Arav tiba-tiba. Ia sedari tadi hanya diam.

Jason terkejut dengan pernyataan Arav.

"Ceritain sekarang juga. Gue ga terima bantahan." Ucap Jason dengan tegas.

Flo gelagapan ia menatap tajam Arav disebelahnya, namun akhirnya mengangguk dan mulai bercerita tentang awal mula hubungan Jasmine dan Gariel menjauh kemudian sampai Gariel ketahuan selingkuh dengan teman dekat Jasmine.

ONLY YOU (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang