"Ujian ini kejam sekali ya?" Shibisu berbicara lesu, "meski dia sendirian, tetap saja dia seorang ranker."
"Tapi untungnya, dia adalah ranker yang terlihat paling lemah disini." Sahut Khun sedikit meremehkan.
"Kau benar, dia adalah guru di kelas Scout. Sepertinya dia memang ranker paling lemah disini." Timpal Shibisu.
Sazha menggeleng pelan,
"Lemah atau kuatnya, dia tetap seorang ranker. Jangan meremehkannya."Yahh, Sazha berkata seperti itu. Tapi sebenarnya dia cukup meremehkan Quant. Jangan tanya kenapa. Saking seringnya Sazha bertarung, dia bahkan bisa membedakan orang yang benar benar harus diwaspadai dengan orang yang lebih lemah darinya.
'Aih, meski begitu dia tetap ranker. Dan ini dunia yang berbeda dari duniaku, aku tak boleh meremehkannya.' batin Sazha.
"Baiklah, kita lupakan saja." Khun berdiri dari duduknya, "tidakkah kita harus memilih seorang pemimpin?" Lanjutnya.
Seorang lelaki berambut hitam tampak berpikir,
"Bagaimana caranya? Voting?"Sazha menggeleng,
"Kupikir Khun cocok untuk menjadi pemimpin. Dia seorang light bearer juga, kan?""Baiklah, panggil aku pemimpin." Ucap Khun
"Anjir, kita bahkan belum setuju. Pede sekali kau!" Ujar Shibisu geram.
Khun terkekeh pelan,
"Ini tidak mengherankan. Bukankah memang aku yang paling cocok jadi pemimpin?" Sombongnya.Anggota timnya hanya bisa sweatdrop dengan sikap itu. Memang tidak aneh sih. Terakhir kali saat Crown Game juga, otak Khun sangat membantu tim nya.
"Oke, untuk merayakan kelayakanku menjadi pemimpin, bagaimana kalau kita menangkap sang 'pencari'?"
"HAH?!" semua anggota tim berseru tidak setuju.
"Hei, dia itu seorang ranker lho. Kau yakin kita bisa menangkapnya?"
"Kenapa kita tidak lari ke pintu keluar saja?"
"Kau bercanda?! Jangan meremehkannya."
Shibisu yang sudah mengetahui rencana Khun segera melerai,
"Hei, dengarkan dulu. Aku cukup mengenalnya karena dia guruku. Dia memang sangat kekanak kanakan, dan dia akan selalu merasa paling kuat diantara yang lain. Dia bilang dia akan mengalah, tapi aku tak yakin dia akan melakukannya. Bahkan sepertinya dia siap membunuh kita semua selama kita tak lulus ujian ini.""Lalu? Bukankah berarti akan sangat sulit untuk menangkapnya?" Tanya seorang wanita.
Sazha berpikir sebentar,
"Ah! Aku paham!" Serunya, "karena Tn.Quant merasa dia yang paling hebat, dia tidak akan berpikir kalau reguler seperti kita akan menangkapnya. Bisa saja dia berpikir kalau kita pasti lebih memilih lari keluar daripada menangkapnya. Dengan kata lain, kita akan membuat strategi yang berlawanan dengan pikiran Tn.Quant. Bukan begitu, Khun?"Khun mengangguk sambil tersenyum,
"Benar, kau cukup cerdas. Harusnya kau yang masuk kelas Light Bearer daripada sahabat cabe mu itu." Ujar Khun.Sazha hanya menanggapinya dengan tersenyum senang. Jujur saja, dia menyukai pujian.
"Seperti yang Sazha jelaskan tadi, kita akan membuat strategi yang berlawan dengan pemikiran Quant. Kita akan menangkapnya, pertama-tama, kita butuh umpan."
~
"Aku tau kalian butuh umpan," Shibisu berucap lemah, "tapi kenapa harus aku??!!" Ujarnya penuh penderitaan.
Semua anggota timnya sedang berada di posisi masing masing. Dan betapa teganya Khun meletakkan Shibisu sebagai umpan.
"Kau tega sekali padaku, Khun~" lirih Shibisu nelangsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISSION
FanfictionPindah dimensi? Hal hal seperti itu sama sekali tidak pernah terpikirkan oleh sekelompok gadis bergelar bangsawan ini. Mereka berpikir hidup itu sederhana, lahir kemudian mati. Tapi apa jadinya jika seseorang(?) yang mengaku sebagai dewa justru berk...