Warning!
4837 kata. Sanggup baca? Harus disanggupin😚😚
Selamat membaca sayang
.
.
.
.
.
.
.
Menara, lantai 20.Disini lah Para Reguler akan kembali diseleksi. Reguler yang lulus dengan mudah di lantai sebelumnya kemungkinan akan menyerah disini, karena ujian yang amat sangat sulit dan biaya ujian yang mahal. Sekalinya mereka lulus dari ujian ini, mereka akan dikenal sebagai Reguler kelas E, dan mendapat banyak keuntungan. Tapi hal itu hampir mustahil diraih.
"Apa ujian ini memang sesulit itu, Nona Haruko?" Bam bertanya polos sambil memainkan rambut panjangnya. Poninya yang hampir menutup separuh wajah tampannya itu dibiarkan menjuntai begitu saja. Sungguh membuat Haruko ingin sekali memotong penghalang ketampanan Bam itu.
"Untuk reguler biasa, mungkin memang agak sulit. Tapi kita sudah dilatih sedemikian rupa untuk melewati kesulitan itu. Jadi kupikir, tidak akan sesulit itu untuk kita." Haruko menjawab sambil tersenyum kecil,
"Lagipula, Khun saja bisa melewati ujian ini, masa kita tidak?"Bam menatap Haruko dengan antusias, "Tuan Khun sudah melewati ujian ini?" tanya nya dengan nada datar. Jujur saja, sejak dilatih oleh para FUG itu, Bam jadi sulit tersenyum ramah kepada orang orang. Tapi jika kalian mendengar dan mengenal Bam dengan baik, kalian akan tahu seberapa senangnya Bam saat ini.
Haruko tersenyum sambil mengusap rambut lembut Bam dengan pelan, "Tentu saja, Bam. Kau pikir kenapa Khun bisa disebut sebagai Reguler kelas E nomor 1? Tentu saja karena dia berhasil melewati ujian lantai ini dengan mudah."
Bam mengangguk paham. Jadi...jika dia juga lolos ujian ini, kemungkinannya bisa bertemu dengan Khun akan semakin besar, kan? Tapi bagaimana jika FUG memanfaatkannya untuk membunuh Khun? Apakah dia benar benar bisa kembali berkumpul dengan Khun ekhemkesayangannyaekhem dan Tuan Rak? Apa dia masih bisa mendengar kecerewetan Endorsi? Apa dia masih bisa mendengar suara lembut Sazha? Apa dia masih bisa mendengar kata kata kasar yang sudah menjadi kebiasaan Anju? Apa dia masih bisa...bertemu Rachel?
Bam tertunduk, dia butuh penjelasan. Kenapa Rachel mendorongnya? Kenapa Rachel berniat membunuhnya? Apa Rachel tidak menyayanginya lagi?
"Viole!"
Bam tersentak saat Haruko memanggil nama samarannya dengan cukup keras. Tangan mulus Haruko memegang kedua bahu Bam dengan lembut, "Kau baik baik saja?" tanya Haruko pelan. Untung saja tidak banyak orang yang ada di sekitar mereka. Jadi dia tak perlu khawatir karena menyebut nama Viole dengan keras.
"Saya...baik. Terima kasih." jawab Bam lirih.
Haruko menghela napas. Dia tidak tahu apa yang Bam pikirkan saat ini. Tapi ini bukan saatnya merenungkan masa lalu, "Ayo, Tn.Viole. Lift nya sudah terbuka. Ini giliran kita."
Bam mengangguk. Matanya menatap lurus ke arah lift yang sudah dimasuki 3 orang. Jika dia dan Haruko melangkah masuk ke dalam lift itu, maka sandiwara mereka akan dimulai. Bam sebagai Calon Slayer FUG, dan Haruko sebagai tangan kanannya. Jalan mereka sebagai Viole dan Aria akan dimulai dari sini.
"Ayo, Aria."
###
Haruko mengacungkan pedangnya ke arah pemuda bersurai kuning yang menatap Bam dengan tidak santai. Pemuda kuning itu jelas kaget melihat isi lift yang terbuka menyisakan seorang wanita dan pria. 3 orang lainnya terkapar tidak berdaya di sekitar mereka.
'Mereka...mengalahkan 3 orang sekaligus? Apa mereka sangat kuat? Mereka bekerja sama?' batin pemuda itu. Pikirannya berseteru satu sama lain, bingung akan menyerang dua orang ini atau tidak. Mereka sudah pasti sangat kuat, dan jika pemuda itu gagal, maka organ organnya akan dijual sebagai pengganti utangnya. Tidak ada cara lain selain mengajak dua orang kuat ini untuk bekerja sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISSION
FanfictionPindah dimensi? Hal hal seperti itu sama sekali tidak pernah terpikirkan oleh sekelompok gadis bergelar bangsawan ini. Mereka berpikir hidup itu sederhana, lahir kemudian mati. Tapi apa jadinya jika seseorang(?) yang mengaku sebagai dewa justru berk...