SEDIKIT INFORMASI

333 55 20
                                        

"Hei, apa mereka akan berkelahi?" Sazha bertanya seraya menunjuk Khun yang sedang menodongkan pisaunya ke arah makhluk plastik (?).

Anju tertawa kecil,
"Omo~, ternyata makhluk di tempat ini memang aneh semua." Ucapnya.

Haruko menggeleng kecil,
"Kau tak perlu mempedulikan hal kecil seperti itu. Ingat saja apa misi kita."

Anju dan Sazha saling bertatapan.

"Wait, whut?! Apa Haruko sudah menerima misi sialan itu dengan lapang dada?" Batin Sazha.

"Sepertinya dia salah meminum obat perang." Balas Anju dalam hati.

Tunggu sebentar. Sejak kapan dua makhluk ini bisa saling telepati?

"Kenapa kalian memandangku seperti itu?" Tanya Haruko sedikit risih.

Sazha menggeleng polos,
"Apa kamu gila, Haruko?"

Demi apa, Anju mati matian menahan tawanya. Gila memang si Sazha. Itu bukan kepolosan lagi. Tapi licik. Dia sengaja menggunakan tampang polos itu agar Haruko memaklumi pertanyaannya.

"Pfft, kau benar benar licik, Sazha." Ucap Anju seraya menyeka air matanya yang keluar.

Haruko hanya bisa menghela napas. No, dia tidak bisa membunuh Sazha selama perempuan itu masih memegang tombak. Yang ada, justru Haruko yang terlempar keluar menara:v

"Silakan tim berikutnya." Panggil pemandu ujian.

Haruko segera menarik tangan Anju dan Sazha. Tim Rak tampaknya sudah lolos duluan.

"Uwoh, ruangan serba hitam." Ujar Anju seraya menatap sekeliling yang hanya bernuansa hitam dengan banyak pintu di sekitar mereka. Oh, jangan lupa juga dengan seorang wanita dengan rambut oranye yang duduk di tengah ruang.

"Selamat datang di ujian lantai pertama tahap ke tiga. Namaku Hansung Yu."

Anju hampir terjatuh mendengar suara dari penguji ujian itu,
"Tunggu, kau lelaki?!" Tanya Anju tak percaya. Oh ayolah, wajahnya terlalu cantik untuk dikatakan pria. Well, meski tidak secantik Khun, ekhem.

Hansung Yu hanya menatap peserta ujian itu dengan datar. Dia terlalu bosan selalu mendengar pertanyaan yang sama.

"Apa ujian kali ini?" Tanya Sazha to the point.

Hansung Yu tersenyum,
"Dalam sepuluh menit, carilah pintu yang benar. Kemudian bukalah pintu itu." Hansung jeda sebentar untuk menyesap kopinya, "dan jika kalian gagal, kalian akan mati."

Anju tersenyum kecil,
"Ujian yang sederhana, tapi mengancam nyawa huh?"

Haruko tampak berpikir sebentar. Kemudian melirik Sazha yang tersenyum puas. Oke, fine. Sazha sudah tahu jawabannya.

"Berapa banyak waktu yang kita punya?" Tanya Haruko.

Sazha menatapnya bingung,
"Kenapa kau bertanya padaku? Aku tidak paham." Ujarnya.

Haruko hanya bisa tertawa kecil melihat ke sok polos an Sazha.
"Aku mengenalmu sejak lama, Sazha. Aku tahu kau sudah dapat jawabannya."

Sazha tersenyum,
"Lima menit."

Haruko berpikir sebentar,
"Lima menit, waktu yang cukup untuk menggali informasi bukan?"

Sazha hanya mengangguk. Lantas memberi kode kepada Anju. Anju yang memahami kode mulai menggaruk belakang kepalanya.

"Uwah, sepertinya ini akan sedikit sulit. Mencari pintu yang benar diantara semua pintu yang sama persis ini? Merepotkan saja." Ujarnya lantang.

"Hei Hansung Yu, aku penasaran, apa kamu yang mengirim makhluk plastik itu kepada tim sebelumnya?"

MISSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang