31

58 13 2
                                    

"Tzuyu, kamu terlalu childish untuk anak seumuranmu. Saya pikir dengan masuk ke univeraitas terbaik di Korea kamu dapat bersikap lebih dewasa.

"Apalagi hingga melukai adik kelasmu untuk suatu hal.

"Jujur, Saya kecewa sama kamu. Mama ngebiarin kamu ikut saya  ke Korea buat belajar bukan buat membawa nama buruk saya.

"Tidak ada tawar menawar, kamu akan saya kirim pulang ke Cina.

"Lebih baik kamu di didik dengan keras oleh pamanmu dari pada kamu menindas orang lain disini. Saya kirim kamu pulang besok. Saya permisi." kata Ayah Tzuyu kemudian pulang.

Kemudian keheningan memenuhi ruang rawat.

Sampai saat ini Byul belum sadar.

"G-gw minta maaf ya, atas perlakuan gw terhadap kalian."

"Lo gapunya salah sama kita, salah lo sama Byul. Minta maaf sama Byul." kata Doyoung.

"Kalau gitu titip maaf gw ke Byul. Gw permisi gw harus siap siap pergi." katanya kemudian keluar dari ruangan berbentuk kubus tersebut.

Makasih, lo udah menyadari perbuatan lo. -Yuna.

"Udah mau gelap nih, pada pulang gih. Biar gw yang jaga."

"E-eh? Lo seriusan? Lo cewe, biar gw aja." kata Doyoung mencegah Ryujin untuk berjaga malam ini.

"Jangan pernah ngeremehin gw, gini gini gw pernah ngelawan begal bersenjata."

"Hahah, yaudah biarin Ryujin jaga malem ni. Hati hati ya, Jin." kata Yuna kemudian melangkah keluar, diikuti yang lainnya.

Ryujin pov.

Gw ngerasa bersalah banget waktu itu.

Padahal gw udah janji ke mendiang bunda kandung Byul, gw bakal ngelindungin Byul dari apapun masalah dan apapun bahaya.

Seharusnya gw ikut masuk ke SNU bukan Yonsei. Karena yang harusnya gw jaga itu Byul bukan Doy.

Yang sekarang gw takutkan, dia ngira gw manfaatin dia buat bayar biaya pemulihan Mama.

Gw jadi ngerasa serba salah.

Gw harusnya tetap di sisi dia, karena apa yg gw rasakan berbeda dengan yg dia rasakan.

Rasanya pengen nangis aja gitu.

Tapi ga bisa.

Tbc.

Janlup voment juseyoo.

I'm not fools, stupid; Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang