Masih dalam rangka gw ultah Chenle mau ngajak gw jalan.
Sekarang gw lagi nunggu diruang tamu sama Doy.
"Selamat ultah adikku sayang, nih hadiah personal dari gw. Be osis next generation ya." kata Doy ngasih gw jam tangan.
"Eh, kok gw?"
"Ya gapapa, coba aja. Lagi pula sekolah kita belum pernah dipimpin cewek, kalau gamau jadi osis mpk pun jadi."
Osis aja kaga mau apa lagi mpk? Bisa hancur prinsip peraturan dibuat untuk dilanggar. Batin gw.
Tingg.
Lolophin🐬(1)
Ak dah didepan"Dah, Doy gw berangkatnya."
"Iyaa, hati hati."
Gw membuka pintu mobil Chenle dan melihat ada satu buket bunga warna ungu. Chenle tau aja kesukaan gw.
Jujur sih, gw lebih suka lavender tapi karena ini warnanya mirim jadi gapapa.
"Buat siapa nih?"
"Lha, yg ultah siapa?" tanyanya balik.
"Ehehe, makasih."
"Sama sama."
"Rencana hari ini kemana?"
"Aku gamikir ribet terserah kamu aja mau kemana, nanti aku temenin."
"Mau kerumah kamu dulu, le."
"Kerumah aku?" tanyanya.
Gw mengangguk.
"Oh, oke."
"Ada mama kan dirumah?"
"Ada terus."
"Ooh, tapi sebelum kerumah ke supermarket dulu, mau beli something."
"Oughey."
Sampai disupermarket gw langsung belibahan buat bikin kue, gw tanya kemarin nanya ke Papa katanya Mama Chenle suka Red Velvet.
Fyi, bokap sahabatnya mama chenle.
Gw sengaja mau ke rumah Chenle, penasaran yg kemaren diomongin bokap. Yg gw ditabrak itu. Kayaknya kaga pernah. Atau gw yg pikunan?
Dah sampai disana gw masak bareng mama Chenle, terus makan.
Terus pulang,
Cerita dri Mama Chenle, gw kan tabrakan terus koma, bangun dari koma gw insomnia anemia amnesia? Gatau intinya lupa ingatan.
Udah gitu, lanjut jalan jalan.
Gw diajak ke apartemen, gatau punya siapa.
"Kamu tunggu sini dulu ya, aku mau ngambil sesuatu bentar."
"Oke."
Gak lama dia dateng, masuk ke mobil bawa kandang puppy.
"Punya siapa le?" tanya gw.
Chenle mendongak,
"Liat deh,"
Dia mengeluarkan anak anjing itu.
"Kamu inget molly?"
Gw mengangguk,
"Ini anaknya."
"Hah? Seriusan? Ini lucu banget."
Molly peliharaan gw dulu, pas belum ketauan Papa. Pas ketauan, disuruh buang. Katanya takut gak keurus. Gak gw buang, gw titipn ke anak botak, namanya gatau lupa.
"Kamu tau, aku suka kamu mulai kapan?"
Gw menggeleng.
"Sejak kamu nitipin anak anjing ini."
"Oooh, jadi anak yg botak itu kamu."
Chenle tertawa kecil, mengangguk.
"Yaudah, ini kamu bawa." katanya sambil menyodorkan anak anjing itu.
"Eh, enggak usah. Ntar dimarahin Papa."
"Itu kan dulu, cuma karena takut anjing nya terlantar."
"Enggak, puppy ini punya Molly."
"Bawa aja Molly nya sekalian."
"Enggak mau. Kalau dibawa pergi gini nanti dia nya stress, kalo mati gimana."
"Tapi kan punya kamu."
"Yaudah titip dikamu ajalah, susah amat." ketus gw.
"Iya iya iya, galak amat sih."kata Chenle sambil tertawa kecil.
Kemudian Chenle meletakan kembali anak anjing itu di apartemennya.
"Kita pulang ya." kata Chenle.
"Iya."
"Kita pulang bukan berarti udah beres kencannya."
"Terus?"
"Lanjut dirumah kamu, ada temen temen disana."
"Oke deh."
Pas sampai rumah, bener aja banyak orang disana.
Terus kita main main aja.
Tbc.
Janlup voment juseyoo.
Baru up, gara gara abis kuota. Padahal ide ide udah dipendem diotak.
Chenle punya anak anjing? Kok bisa sama ya? Padahal ide cerita ini udah jauh jauh hari loh.
Gatau kebetulan aja sama cerita bab ini padahal baru liat liat beranda gugel ada beginian.
Kok sama ya🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not fools, stupid; Zhong Chenle
Fanfiction"Hih, beraninya main senggol bacok sama cewe." "Sekali lagi lo ngomong gw bisa bikin lo angkat kaki dari sekolah." "Maaf tuan muda, anda berbicara dengan siapa? Saya bahkan bisa membuat anda angkat kaki dari sekolah ini tanpa bayar sepeser pun." . ...