30

50 14 1
                                    

Hari ini rencananya mau jalan sama Chenle sepulang kuliah, tapi dia bilang ga nyaman sama badannya sendiri. Bau asem katanya wkwkwk.

0812xxxxxxxxx

Misi paket

Siapa ya?

Sy tidak pesan paket

Formal amat ngetiknya

Aku lele

No baru

Ohhh

Tak kirain sape


Nanti aku tunggu di deket danau ya

Nanti kita pergi bareng bareng

O

ukheeyyyyy
Read.

Gw langsung siap siap.

Terus langsung pergi.

"Dah cakep ae lo, mao kemana?" tanya tetangga gw, Yuna.

"Kedanau, mau jalanlah. Biasa."

"Udah bosen ke mall, kedanau ya? Mau ngapain? Mau nyelam?"

"Yakali, Yun. Yaudah gw duluan ya."

"Hati hati didanau ada buaya, ngg buaya darat maksudnya."

"Maksud lo Chenle tuh buaya? Chenle lebih mirip dolphin." gw terkekeh.

"Yaudah lo hati hati dijalan."

Itu dia Shin Yuna, pengganti Ryujin. Semoga saja nantinya gak kayak Ryujin.

Pas sampai didanau,

Gw nunggu beberapa menit.

"Eh, udah lama ya?" tanya seseorang, bukan Chenle. Suaranya kayak cewe.

Gw menengok. Tzuyu. Antek anteknya memegang kedua lengan gw, menahan supaya tak kabur.

"Udah siap sama akhir kisah hidup lo?" tanyanya, menyodorkan sebatang pisau menuju perut.

"Ada pesan terakhir? Yg barangkali bisa gw sampaikan katika gw udah jadian sama Chenle."

"Ada, sampai kapanpun, gw takin Chenle gak akan mau sama cewe ular kayak lo."

Jleb.

Pisau itu menacap di perut gw, hilang kesadaran langsung pingsan.

Author pov.

Tak lama setwlah Byul pergi, datang Chenle ke apartemennya.

"Hey, Yun. Ada Byul kan?" sapa Chenle kepada Yuna yg sedang santai dengan gadget dan camilannya.

"Ngg, tadi keluar katanya mau kedanau. Bukannya kalian janjian disana?"

I'm not fools, stupid; Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang