21

79 16 2
                                    

21.00 wib

Masih dalam libur panjang, dan juga dalam kegabutan yang sangat panjang.

Gak bisa kemana mana. Doy larang Mama Papa masih diluar kota tapi pulang besok pagi katanya.

Mending VCan sama Yangyang.

Embek

Heh embe

Lo sibuk ga?

Ga

Kenapa?

Gw vc ye

Gw vidcallan sama Yangyang.

Dia lagi nyantai banget disana.

"Libur lo gabut bat ya?"

"Ya gitu aja."

"Yangyang, lo kangen gak sama gw?"

"Ya kangen lah. Kalo lo?" cengirnya.

"Sama."

"Hahaha." dia ketawa gak jelas.

"Paan sih lo? Cengar cengir, ketawa ketawa gak jelas. Nape? ada yg salah ya?"

"Enggak kok. Hehhe."

"Yangyang?"

"Ya?"

"Emangnya lo bakal janji bakal kesini kalo darurat?"

"Iyaa, gw janji."

"Buat besok, gw kan ultah gada rencana mau datang gitu?"

"Maaf banget, gak bisa disini gw sibuk banget."

"Ih, katanya janji."

Dia cuma nyengir.

"Kalo kesini sekarang bisa gak? Kek jin jin di film itu?"

"Ya mana bisa, dikira gw setan apa?"

"Hehhe, ya soalnya gw dirumah sendiri."

"Bukannya udah biasa?"

"Enggak, ini tuh ada yang janggal gitu."

"Hati hati dikagetin, kan besok lo ultah."

"YAAAAH! YANGYANG GAK SERU!" teriak seseorang yang terdengar dari hp(?) tapi terdengar dari lantai bawah juga.

"Lo dibawah?" tanya gw kemudian menutup telepon bergegas ke lantai bawah.

Pas gw turun tangga.

Ceklekk.

"Lho kok mati lampu?"

Gw menuruni tangga dengan meraba.

Aigoo kamjagiya.

Gak asing ya? Ada hubungan batin ama Doy.

Gw kesandung,

Brukk

Jatuh jidat gw kejeduk ujung meja, sedikit berdarah.

Tiba tiba lampu nyala.

"HAPPY BIRTH.... EH BYUL PALA LO GAK PAPA?!" kata Ryujin terkejoed.

"GAK PAPA GAK PAPA, PALA LO PEANG!"

Gw mendengus kesal, kembali kekamar. Berniat untuk mengambil 1 lembar plaster kemudian kembali, namun urung pada kata 'kembali'. Pen tau aja seberapa peduli mereka dengan pala gw yg udah gini gara gara ulah mereka.

"Yaaaahhh, tuhkan jadi ngambek dianya. Lo sih."

"Kok gw? Kan yg matiin lampu si Jenong."

"Eh tapi yg punya rencananya kan Kak Doy."

"Ape lu nyalahin pacar gw?!"

"Hiih, bucyn akut."

Dan sebagainya. Intinya mereka debat luar biasa.

Tokk tokk tokk

Gw buka, ada 2 orang istimewa bagi gw.

Chenle, dan Yangyang.

"Happy birthday, Kim Byulgeum." kata mereka membawa kue ulang tahun black forest.

"Ultah gw kan besok?"

"Gapala, kita party sampai besok."

"Aaaa, kamsahamnidaaa."

"Neee, buat permintaan terus tiup lilinnya."

Gw ngangkat tangan, buat beberapa permintaan kemudian meniup lilinnya.

Prok prok prok prok prok prok prok prok prok prok prot prok prok prok prok prok prok prok

Keindahan prot ditengah prok.

"Ih, bau. Siapa yg kentut?!" kata Yeji sambil menutup hidung.

Setelah sadar, mereka semua ikut menutup hidung.

"Ihihi, maap udah gak tahan soalnya." cengir Haechan.

"Dahlah, ayo turun. Echan biarin disini dulu sampe bau kentutnya ilang. Kalo enggak ntar ngerusak bau camilan enak dibawah. Awokawok, byeee." ledek Yuna.

Bergegas kebawah meninggalkan Haechan sendiri sampai baunya hilang.

Mereka membawa gw keruang keluarga, soalnya bonyok lagi gaada jadi dipake gitu aja.

Ini family room atau surga camilan, heh?! Banyak banget. Batin gw.

"Ini gak salah kan?" tanya gw dengan nada excited.


Udah gitu kita party sampai malam.


00.05

Ckleek

Ada orang masuk, Mama Papa.

"Lho, katanya besok pulangnya." tanya gw.

"Eh, udah bangun? Yaah, gak jadi surprisenya pah." kata Mama.

"Haha, gapapa yg penting gak kayak kelas 6 SD. Ngambek sampe kabur dari rumah."

"Eh, Byul gak gitu ya!" kata gw.

"Gak gitu apaan. Orang ditemuin sama mamanya Chenle."

"Ish, enggak."

"Itu kamu ditemuin sama Mama Chenle, ketauan malah lari kejalan ketabrak mobil deh. Hahaha." kata Papa.

"Dah dah, Byul ini buat kamu." kata Papa memberikan hadiah, gw membukanya buku Si Putih by Tere Liye.

"Yaaah, kirain buku Harry Potter."






Tbc.

Janlup voment juseyoo.


I'm not fools, stupid; Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang