28

51 14 0
                                    

Gw lagi di cafe teteh Jennie, biasa kerja.

Setelah gw masuk ke dunia pekampusan gw udah mulai kerja lagi, di cafe yg waktu itu gw kepergok kerja disana ama Doy. Udah kek dispek aje Doy.g.

Jadi kangen Doy, huaa.

Kita beda kampus, beda rumah lagi. Jadi udah jarang ketemu. Dan jadilah gabut masuk dalam schedule sehari hari gw.

Gabut 24/7.

Terus Ryujin, gak tau ngilang aja. Terakhir gw denger kabarnya dia sekampus sama Doy.

Dan gak pernah berhubungan lagi, dia aja gak tau gw lagi berhadapan sama senior yg sebelas duabelas sama Lami.

Huh, awas aja kalo dateng butuhnya doang.

Kringg.

Seseorang memasuki cafe,

Tuyul.gg.
Tzuyu maksud gw.

Dia langsung menduduki salah satu bangku.

Menatap gw sinis,

Seorang pelayan menghampirinya, berbisik padanya.

Pelayan itu menghampiri gw, berbisik juga.

"Pelanggan cantik kita mau dilayanin sama lo tuh." bisiknya.

Cantik katanya? Buta kayaknya.

Akhirnya gw menghampiri dia.

"Oke, lo mau apa?" tanya gw dengan nada tegas.

"Eits, baik baik dong. Gw kenal pemiliknya, nanti gw lapor lo dipecat gimana?"

Wah, gilak nih orang ngajak ribut dimana mana.

Gw menghela napas,
"Baik, silahkan mba. Mau pesan apa?"

"Gw mau latte-nya dua."

"Udah gak jomblo ya lo?"

"Liat aja siapa yg dateng."

Ouuu, ngeri juga nadanya.

Gw kebelakang buat mesenin pesenan musuh gw.

Setelah itu gw bawa pesenannya ke orang itu.

Jeng

Jeng

Jeng

Ini orang yg dia maksud, Chenle.

"K-kamu kerja disini?" tanya Chenle.

"Iya, emang kenapa? Masalah ya?" tanya gw.

Gw meletakan kedua cangkir tersebut diatas meja.

Authooorr, kapan gw santai gak punya masalah?T—T

Sampe lo udah tamat. Eh, i mean cerita lo udah tamat.

Selang beberapa detik Chenle bangkit,

"Yuna, bilangin ke Teteh Jennie gw pinjem Byul bentar." kata Chenle ke Yuna yg sedang melayani pelanggan di meja belakang Chenle.

"O-oke."

Kemudian gw ditarik Chenle menuju rooftop, tempat gw disidang Doy.

Sudah tiba di rooftop

"Byul, jan marah oke? Dia ngajak gw dengan ancaman bakal lukain lo."

"Oh, gitu? Kalau gitu gw bakal pergi sama Eunwoo sepulang kerja karena dia juga ngancem gw bakal lukain lo."

"Nggak, gak boleh."

"Kenapa? Kan adil, lo jalan dengan dia gw juga jalan sama Eunwoo, dengan alasan yg sama."

Chenle terdiam,

"Impaskan? Jadi setelah ini gak usah di permasalahkan."

"O-okey, sekarang kamu beres beres kita pergi sekarang. Aku yg minta ijin ke teteh Jennie."

Gw mengangkat bahu, bergegas turun mengambil barang barang yg dibawa kemudian pergi.

Chenle lagi ngobrol sama teteh Jennie,

Gw menghampiri,

"Lo mau tes? Kok gak bilang? Kalo bilang kan udah gw liburin."

Gw cuma senyum awkward.

Dia ijin apa barusan?

"Gutlak Byul," katanya melambaikan tangan.

Kemudian berjalan keluar,

"Lho? Chenle mau kemana? Jangan kabur, hey, hey! Balik!" teriak Tzuyu yg hanya jadi pusat perhatian pelanggan lain.

Tbc.

Janlup voment juseyoo.

I'm not fools, stupid; Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang