Rana masuk ke kamar nya lalu menghempaskas tubuh nya diatas kasur.
"Hufffttt...... "
"Lo kenapa? " Tanya Lili melihat Rana yang gusar
"Gapapa"
"Oo gitu yaa, sekarang udah main mendem-mendem masalah sendiri and gamau bagi cerita, oke...oke gpp kok" Sungut Lili
"Ishhh paan lo, pake acara ngambek segala, orang lagi pusing juga".
" Makanya neng, cerita ama guaaa".
"Jadi gini Li....... "
Rana menjelaskan kepada Lili semua yang terjadi, mulai dari Angga yang tiba-tiba ingin meninggalkan Rana sendiri di rumah dan memilih tinggal di apartemen pribadinya, sampai kejadian di ruang keluarga dimana Rana menolak perjodohan itu."Wahhh parah sih, gua jadi kebawa suasana. Emang ya tu anak kaga kapok-kapok nya, kenapa ga lu kasih tau aja ke nyokap-bokap lo semua yang Angga lakuin ke lo? Trus si cewe itu kan masih disini. Mumpung masih di kandang mending lo gass, tapi pertama-tama dengan cara damai dulu lo tanya ke dia, hubungan apa sebenarnya dia sama angga, karena ga mungkin sahabatan sampe segitunya! " Tegas Lili
"Gua-"
Ceklek'
Pintu Rana terbuka.
Sontak keduanya terkejut dan melihat siapa yang membuka pintunya.Rupanya yang membuka nya Angga.
Rana membuang mukanya seakan jijik melihat wajah Angga
"Ran, gua pulang dulu ya. Bokap gua nyariin" Ujar Lili
Rana hanya mengangguk pelan.
Kemudian ia berdiri."Biar gua anter ke depan" Ujar Rana singkat
"Makasih" Ujar Lili
Namun saat hendak keluar dari kamar nya, Angga mencekal keras tangan Rana, hingga memerah dan membekas.
Lili yang menyadari akan sikon yang terjadi lantas mengalihkan suasana.
"Emmm Ran gua ke depan sendiri aja deh, mending lo bedua omongin masalah nya dengan baik-baik" Tutur Lili
Rana tak menjawab, ia sedang mencoba untuk menahan rasa sakit yang Angga berikan di pergelangan tangan nya.
Rana tak kuat menahan rasa sakit nya.
"Shhh awwww" Air mata Rana mengalir.
Kini tangan nya memerah dan berdenyut akibat Angga terlalu kuat mencekal nya.
Angga tak melepas cekalan nya. Ia kemudian menutup pintu kamar Rana dan mengunci nya dengan tangan nya yang satu lagi.
Kemudian ia menarik paksa Rana untuk duduk di atas kasur milik Rana.
Ia melepas cekalan nya.
Rana tak kuasa menahan sakit nya.
Rana menatap Angga penuh kebencian.
"Lo mau apa hah? " Bentak Rana
"Gue? Gue mau lo Terima perjodohan ini! " Ujar Angga dingin
Rana terdiam, ia tak menjawab. Ia hanya memegang pergelangan tangan nya yang sakit.
Angga melihat tangan Rana kemudian ia merasa menyesal telah melukai Rana.
"Rana.. Sorry" Ujar Angga sembari mencoba untuk menyentuh pergelangan tangan Rana
"Minggir loo!! Mending sekarang lo keluar! Gua udah muak liat muka lo, mau bagaimana pun juga lo bujuk gue, gue ga bakal mau Terima perjodohan ini. Mending lo nikah aja sama Shasya. Ga usah nikah sama gue! Gue ga cinta ama lo. Gue ga bisa di paksa" Jerit Rana
"Ran, plis maafisa gue! Gue bisa jelasin semua. Lagian apa yang gue lakuin juga ga seburuk yang lo lakuin di belakang gue! Jangan lo fikir gue ga tau kalo lo lagi jalin hubungan sama Bara" Jelas Angga
'Bara? Angga tau dari mana? 'Batin Rana
"Kenapa? Lo terkejut karena gue bisa tau? It-"
"Angga cukup!! Lo ga tau kalo Bara itu berusaha ngelindungin gue dari masalah yang lo timbulin!!! " Ujar Rana
"Maksud lo? " Tanya Angga
Rana pun menceritakan semua nya.
"Maafin gue Ran, gue cuma ga suka aja kalo kepunyaan gua itu disentuh orang lain"
Rana segera bangkit berdiri dan mengambil kunci simpanan miliknya di bawah guci kamarnya, ia membuka pintu dan membanting nya kuat, Angga mengejar Rana.
***
"Eh siapa tu? Kok asing? Tamu Rana kali ya, eh bentar apa dia Shasya? Cantik juga tapi " Ujar Lili kepada dirinya sendiri
Segini dulu ya beb
See you next up
Jan lupa vote yaa mwahhh😗
KAMU SEDANG MEMBACA
RanaAngga
Teen FictionBak petir disiang bolong, rasa emosi, kecewa, dan sedih bercampur aduk. Perasaan gadis itu saat ini tak karuan. Ia tidak menyangka bahwa ia di jodohkan oleh orang tua nya dengan pria yang tidak di sukainya "Gue bisa buat lo jatuh cinta ama gue Ran...