"Angga!? Lu ngapain ngu-ngunci pintu ka-kamar? " Tanya Rana ketakutan
"Lo darimana? "
"Buka pintunya!! " Bentak Rana
"Gue nanya lo darimana? " Tanya Angga dingin
"Itu bukan urusan lo! " Keras Rana
"Gue tanya baik-baik lo ga mau jawab, ya udah gue pakai kekerasan aja mau? " Tanya Angga sembari menaikan alis nya sebelah
"Lu apa-apaan sihh, jan bikin gue takutt" Jerit Rana
"Soo... Jawab gue Rana, lo darimana? " Bentak Angga
"... " Rana terdiam ia belum pernah di bentak oleh siapa pun kecuali bokap nya
"Sorry gue udah ngebentak lo" Ujar Angga sembari mencoba mengaitkan jari nya di tangan Rana
"Lepas!! Udah puas om? Mesra-mesraan nya.udah puas peluk-peluk an nya? " Tanya Rana
"Ran... Gue cuma.. "
"Cuma apa hah? Gue udah cukup sakit hati selama ini ya Ngga, lo itu cowo egois tau gaaa?
Lo bilang kalo Gina yang ganjen deketin lo. Tapi apa? Di belakang gue lo malah pelukan mesra ama diaa?! " Bentak Rana tak terasa pipinya sudah basah oleh air mata"Ran... Itu cuma-... "
"Cuma apa lagii? Cuma salah paham lagi? Iya??? Lo mau bilang kalo dia yang tiba-tiba meluk elo? Dan elo dorong lagi badan dia? Gitu?? Alasan lo udah bisa ketebak Ngga! Cukup yaa cukup gua sakit hati selama ini! "
"Rannn...pliss dengerin gue" Lirih Angga
"Ga perlu lo jelasin, gue ga akan pernah mau dengerin alasan lo. Sekarang mending lo pergi dari hadapan gue! Gue ga mau lagi liat wajah lo! Pergi! "
Nafas Rana naik turun perasaan nya tak karuan, hati nya menggebu-gebu tampaknya rasa benci nya telah memuncakBukannya pergi Angga malah mendekatkan wajah nya ke wajah Rana. Hingga hidung mereka hampir bersentuh
Mata Rana merah dan sembap karena menangis. Angga menatap mata Rana dengan tatapan penuh harap agar Rana mau mendengar alasan nya.
Kemudian Angga menarik pinggul Rana agar lebih dekat dengannya.
"Dengerin penjelasan gue, atau gue cium? " Ujar Angga sembari tersenyum miring
Rana diam tak berkutik.
"Diam artinya mau dengerin penjelasan gue" Ujar Angga
"Sini.. " Lanjut Angga sembari menarik tangan Rana dengan lembut menuju kasur.
~upsss jan salah sangka ya readers terluvvv~
Angga duduk di sudut bibir kasur milik mama nya Rana, yang langsung diikuti oleh Rana.
~nohhh cuma duduk doankkk~(author)
"Jadi gini, gue sama Gina sebenarnya ga ada hubungan apa-apa, lo boleh tanya langsung ke Gina"
Rana tetap diam tak berkutik seolah tidak menyimak kata-kata Angga
"Ran... " Ucap Angga pelan
"Hm? " Jawab Rana dingin
"Ran lo har-"
"Udah lanjut aja jelasin nya gue dengerin kok" Potong Rana dengan dinginnya
Angga menelan saliva nya.
"Jadi gua peluk Gina itu karena gua dapet dare dari Bervin, ketua geng Starls. " Jelas Angga
"Dare? Gue masih belum ngerti" Ucap Rana tanpa menatap Angga sedikit pun
KAMU SEDANG MEMBACA
RanaAngga
Teen FictionBak petir disiang bolong, rasa emosi, kecewa, dan sedih bercampur aduk. Perasaan gadis itu saat ini tak karuan. Ia tidak menyangka bahwa ia di jodohkan oleh orang tua nya dengan pria yang tidak di sukainya "Gue bisa buat lo jatuh cinta ama gue Ran...