"Angga nanti sebelum pulang ke rumah singgah bentar ke minimarket yaa" Ujar Rana
"Mau ngapain? " Tanya Angga
"Cemilan aku di kamar udah habis di habisin Lili ama Dinda kemaren pas nginap, jadi aku mau beliii lagi. *jelas Rana
" Oo okee"
Skip'
Angga segera memarkirkan honda nya di halaman minimarket tersebut.
"Lo tunggu sini yaa, oh ya lo ada mau nitip sesuatu? " Tanya Rana
"Engga ada deh kea nya" Ujar Angga
"Oh ya udah, gua tinggal bentar yaa. Lo tunggu disini jan tinggalin guee" Ucap Rana
"Iyaaa.. Iyaaa"
Rana segera memasuki minimarket tersebut.
Setelah selesai membayar cemilan yang ia beli, ia segera menuju parkiran.
"Loh kok Angga ga ada!?? Mobil nya masih di sini tapii orang nya kemana cobak? " Tanya Rana pada dirinya sendiri
Bugh..
Suara keras itu mengagetkan Rana, ia segera mencari sumber suara tersebut....
"Anggaaaaa" Jerit Rana
Ia segera menghampiri Angga yang sudah sekarat.
"Ngga lo kenapa? " Tanya Rana panik
Angga hanya menggeliat sembari memegangi perutnya.
Rana segera menuntun dan menopang tubuh Angga menuju mobil.
Wajah Angga penuh lebam bekas tumbukan.
Rana segera memasukkan Angga ke dalam mobil. Dan Rana mulai menyetir mobil Angga menuju rumah.
SKIP!..
"Ayo Ngga, pelan-pelan" Ujar Rana sembari menopang tubuh Angga menuju kamar tamu.
"Lo tunggu di sini bentar yaa, gua mau ambil kotak P3K sama air kompresan, gua tinggal bentar doank. " Ujar Rana.
Kemudian ia menuju dapur dan mengambil air kompresan serta mengambil kotak P3K di lemari dekat dapur.
Setelah menemukan yang ia cari ia kembali ke kamar tamu."Sini biar gue obatin" Ujar Rana kepada Angga
Angga hanya menurut dan mencoba untuk duduk.
Ia tampak kesusahan saat mencoba untuk duduk.
"Aduh ga usah deh lo paksain duduk. Tidur aja biar gue obatin. Kea nya lu kesakitan kalo duduk" Ujar Rana makin panik
Angga tetap mencoba untuk duduk.
"Lo itu jugul bangett yaa. Udahhh tidur ajaa. Gua ga tega liat lo meringis kesakitan gituu" Ujar Rana
Angga pun menurut dan menelentangkan badan nya di kasur.
"Tahan yaa, ini rasanya emang agak pedih" Ujar Rana
"Shhh awww" Ringis Angga. Ia nampak kesakitan, namun ia berusaha agar terlihat tidak merasa kesakitan.
"Duhh, sorry ya gua kurang pelan-pelan ngapain nya" Ujar Rana sembari meniup pelan luka Angga
Angga hanya tersenyum sembari mengacak rambut Rana pelan.
Kemudian Rana melanjutkan membersihkan luka Angga di dekat pelipis.
Tak sengaja dua pasang manik indah mereka saling bertemu.
Tatap menatap berlangsung beberapa detik, hingga akhirnya Rana memutus kontak mata mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
RanaAngga
Teen FictionBak petir disiang bolong, rasa emosi, kecewa, dan sedih bercampur aduk. Perasaan gadis itu saat ini tak karuan. Ia tidak menyangka bahwa ia di jodohkan oleh orang tua nya dengan pria yang tidak di sukainya "Gue bisa buat lo jatuh cinta ama gue Ran...