penyesalan

37 15 7
                                    

Shasya mencari sumber suara dan ternyata suara nya berasal dari kamar tamu.

Ia mencoba untuk masuk ke kamar tiba-tiba mama Rana datang.

"Shasya bisa temanin tante? "

"Eh tante, mau kemana? "

"Mobil Mama dan papa nya Angga mogok di jalan, mereka sudah mencoba menelfon montir tapi tidak ada yang bisa datang. Jadi ini tante mau kesana, papa Rana sedang keluar sebentar karena ada urusan kantor. " Jelas Evi

"Oh gitu ya tante, ya udah ayok tante, biar Shasya temenin" Ujar Shasya

***
(Di kamar Tamu)

"Shhhh awww " Rana memegangi kepala nya yang berdarah karena Angga menarik tangan nya kuat dan membanting nya ke arah kasur, namun kepala Rana terbentur ke kaki kasur.

Angga segera mengunci pintu kamar tamu tersebut.

Angga segera mendekati Rana, namun Rana tak mampu untuk menghindar lagi, tubuh nya sudah terkulai lemas.

Rana masih memegangi dahi nya yang terluka itu, sesekali meringis kesakitan.

"Rann lo yang maksa gue kea gini... " Ujar Angga penuh penyesalan

"Sini gue obatin" Lanjut Angga

"Ga perlu, biar aja gue mati gue ga mau kea gini lagi... Gue capee.... " Ujar Rana

"Ran lo ga usah ngomong yang enggak-enggak dehh, sini gue obatin_"

Rana hanya diam ia tak mampu untuk menghindar lagi.

Angga segera membersihkan luka nya dan mengobati nya.

"Dahh, Rann, maafin gue kalo gue udah kasar sama lo, gue ga tau kenapa belakangan ini gue ga bisa ngontrol emosi gue. " Ujar Angga

Rana hanya diam, ia memilih untuk berdiri dan meninggalkan kamar tamu tersebut. Namun pintu sudah di kunci Angga. Ia sangat malas untuk berbicara kepada Angga. Ia segera menuju sudut kamar tersebut dan terduduk lemas disana.

'Percuma gue bujuk, lo pasti ga mau' batin Angga

Ia mendekati Rana dan memeluk nya lalu menggendong nya, ia membawa Rana ke atas kasur dan Rana pun tertidur, ia merasa sangat menyesal karena telah melukai Rana, ia melihat pergelangan Rana dan dahi nya.

"Gue emang brengsek!! " Ujar Angga kasar kepada diri nya sendiri. Kemudian ia tidur di samping Rana.

***

Sinar matahari membuat mata Rana silau, meski ia sedang tertidur. Ia mencoba untuk bangkit dan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Namun ia terkejut melihat Angga yang tertidur pulas di samping nya.

Rana mencoba mengingat apa yang terjadi semalam.
Kemudian ia menghembuskan nafas nya pelan.

Ia ingin bergegas menuju ke kamar nya untuk siap-siap, namun pintu masih terkunci. Ia melihat Angga masih tertidur. Ia mencoba meraba kantong Angga apakah ada kunci, namun ternyata tidak ada. Mata nya berbinar melihat kunci di atas meja di sudut lemari. Setelah membuka pintu ia segera ke kamarnya dan bersiap-siap

***





























Segini dlu ya beb byeee
Jan lupa buat vote and coment
See you next up

RanaAnggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang