Rana mempercepat langkahnya menyusuri koridor sekolah namun tiba-tiba seseorang mencekal tangan nya.
"Shh awww lo apa-apaan sih!?! " Bentak Rana
Bukannya menjawab pria itu malah melemparkan pandangan nya ke sekitar.
"Lo kalo narek pakek perasaan napa!, lo liat ni tangan gua jadi merah kan jadinya" Lanjut Rana
"Ayo! " Ujar Bara sembari kembali menarik tangan Rana.
Ia membawa Rana ke Aula belakang."Bara... Stop! " Bentak Rana
Bara menatap gadis itu.
"Lo kenapa sih?? Gua nanya dari tadi ga lo jawab malah lo tarik terus tangan gua, lo kenapa sih? Tangan gya sakit tau lu kasar amat sih"Bara yang menyadari akan hal itu segera melepas cekalan nya dan melihat pergelangan tangan Rana yang sudah memerah.
"Maaf" Ujar Bara penuh sesal
"Ya udah gapapa. Sekarang lo jelasin kenapa lo bawa gue ke sini"
"Lo ngapain ke sekolah? " Bara memasang wajah datar nya.
Rana mengernyitkan kening nya lalu menempelkan tangan nya ke kening dan pipi Bara bergantian.
"Lo sakit?? ""Gue tanyaa!! Lo ngapain ke sekolah!? " Tegas Bara.
"Pertanyaan lo ada-ada aja deh, lo ngapain ke sekolah? Buat belajar kan?. Ya gue juga gitu lahh" Ujar Rana
"Berarti lo gak baca chat WA gua? " Tanya Bara
'What? Jdi notif yang masuk tadi pagi itu dari Bara' Rana bermonolog
"Kok ngelamun? "
Pertanyaan Bara membuyarkan asumsi nya."Eh gak papa kok. Oh ya gua ga liat chat lo, karna tadi pagi HP gua, gua cas jadi gue ga tau kalo lo nge chat." Dalihnya
"Ya udah, ikut gue sekarang " Ujar Bara sembari mengenggam tangan Rana.
Rana melihat tangan Bara yang menggenggam tangannya.
"Mau kemana? " Tanya Rana .
"Ayo! " Perintah Bara.
Rana menurut dan mengikuti tuntunan Bara. Sementara Bara masih setia menggenggam erat tangan Rana.
Rana merasa ada sesuatu yang aneh, namun ia segera menepis pikiran nya.Dari kejauhan ada seseorang yang melihat mereka.
Ketika menyusuri aula belakang tiba-tiba Bara mendorong pelan tubuh Rana hingga tubuh gadis itu mentok di dinding. Bara menaruh kedua tangannya di samping kedua sisi bahu Rana. Mata mereka saling tatap menatap. Wajah mereka sangat dekat. Hingga hampir bersentuhan. Rana hanya terdiam. Ia tidak tau harus berbuat apa, ia mencoba menetralkan detak jantung nya.
"Maaf" Ujar Bara
Kemudian ia kembali menggenggam tangan Rana
"Ki-kita mau kemana Bara? " Ujar Rana gugup
"Udah ikut ajaa" Ujar Bara yang langsung mendapat anggukan dari Rana.
Mereka menuju parkiran.
Bara melepas genggaman nya dan segera menghidupkan mesin motor nya."Kita mau bolos? " Tanya Rana polos
"Nih pake" Bukannya menjawab pertanyaan Rana Bara malah menyodorkan sweater hitam milik nya ke Rana.
Rana menurut dan segera memakai sweater yang Bara berikan.
"Naik" Ujar Bara dingin
"Gakk" Mata Rana membulat.
KAMU SEDANG MEMBACA
RanaAngga
Teen FictionBak petir disiang bolong, rasa emosi, kecewa, dan sedih bercampur aduk. Perasaan gadis itu saat ini tak karuan. Ia tidak menyangka bahwa ia di jodohkan oleh orang tua nya dengan pria yang tidak di sukainya "Gue bisa buat lo jatuh cinta ama gue Ran...