Happy Reading!!
Jalan sendirian dikoridor sekolah yang sedang ramai sambil membawa seragam saja dapat menarik perhatian. Apalagi jika ia jalan sembari jungkir balik ,kayang dan semacam nya.
Mengabaikan tatapan-tatapan itu,akhirnya Gaby sampai di toilet yang dimana dan disitu sudah ada Aca yang sedang menunggu di depan bilik toilet yang didalamnya sudah dipastikan itu pasti Anya.
"belom selesai itu dia?"
"belom"
Cklek
Pintu bilik toilet tersbut terbuka sedikit,ada tangan yang keluar dari sana. Itu tangan Anya meminta seragamnya. Mungkin jika Gaby dan Aca penakut,pasti mereka sudah teriak karena hanya ada tangan yang muncul.Sekitar 3 menit menunggu,akhirnya Anya keluar dengan seragam kering nya.
"Nya?""iya Gaby,kenapa?"
"lo gak mau ngerubah penampilan lo apa? Jujur,gue enek banget liat nya"
"Anya gak ngerti"
"sini deh sini,nih lo bersihin dulu muka lu pake ini biar bibir lo bisa di obatin"
Anya menerima micellar water yang diberikan oleh Gaby,lalu gadis itu mengambil tisu untuk mengeringkan tangan. Dia menggunakan tisu itu untuk wajah nya,karena tidak ada kapas .Menghadap ke cermin besar ,Anya mulai membersihkan wajah nya perlahan. Jika dia membersihkan nya agak keras pasti akan terasa ngilu. Kenapa? Karena tadi dia tidak hanya menerima satu tamparan,namun berulang kali.
"dah bersih kan? Coba lo buka itu deh,kuncirannya lepas dulu. Rambut lo basah jangan di kuncir. Keringin di hand dryer tuh"
"emang bisa?"
"bisaaa,cepetan" Anya melepaskan kedua kunciran nya hingga rambut basah nya terurai begitu saja. Ia merendahkan posisi tubuh nya supaya rambutnya itu dapat dikeringkan.
Butuh waktu cukup lama untuk mengeringkan rambut menggunakan alat itu. Setelahnya ,sudut bibir yang robek itu diobati oleh Aca.
Dia ingin menguncir rambut nya lagi,namun,
"emm,jangan di kuncir 2 lagi. Culun tau ga""terus Anya kuncir nya gimana?"
"ponytail,tau ga?"
"ohh,iya tau" ia langsung mengikat rambut nya. Tapi sangat berantakan. Gaby sangat risih melihat nya walaupun dirinya sering mengikat rambut secara asal.
"duh,sini deh" Gaby melepaskan ikatan itu kembali,lalu menata rambut yang sangat halus itu.
"nah,dah rapih. Kan cakep" Anya senyum-senyum sendiri saat Gaby bilang cakep,padahal mah bukan muji Anya nya. Tapi Gaby memuji rambut nya haha,geer bet si Anya.
Gadis itu akan memasangkan jepitan-jepitan berwarna pink. Tetapi Gaby langsung menarik paksa dan membuang nya ke tempat sampah.
"lo mau berubah ga?" Anya menganggukan kepala nya,"ya udah ,jauhin benda-benda kek gitu"
"tapi Anya suka sama itu"
"klo mau berubah lo harus bisa jauh dari barang-barang pink yang biasa bocah pake. Lo tuh klo pake gituan kek bocah abis mandi sore yang dipakein bedak celemotan ama emak nya trus mau maen ama temen-temen nya,dan lo jangan pake kacamata itu,pake kacamata punya gue aja. Masih lo simpen kan?"
Anya cemberut,bagaimana bisa ia melepas itu. Tapi karena ia ingin merubah penampilannya akhirnya ia rela. Dengan ia merubah penampilannya,mungkin para perisak tidak akan merisaknya lagi karena penampilan.
"oke,Anya akan jauhin semua nya. Kacamata nya iya masih sama Anya"
"yaudah pake nnti"
"Gaby pake apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior
Teen Fiction|| on going || Seorang gadis cantik bernama Vidya Gaby Andara harus terjebak didalam perjodohan yang sudah direncanakan oleh kedua orang tua nya bersama dengan sahabat nya. Surya Sanjaya Dia sama sekali tidak mengenal laki-laki yang akan menjadi sua...