Sekarang adalah hari terakhir para murid angkatan baru mengikuti MOS. Mereka semua berkumpul diruang aula.
Aca mengajak Gaby untuk duduk di barisan paling depan, karena Aca ingin lebih pokus mendengar penjelasan dari ketua Osis. Gaby sebenarnya gak mau, karena dia tau klo dia di depan pasti akan berhadapan dengan Surya .
Dari tadi Gaby hanya memasang wajah murung nya, bibir nya cemberut membuat Aca gemas ingin menarik bibir itu supaya tak cemberut lagi.
"lo kenapa si by? Drtd diliatin cemberut aja"
Gaby tak menjawab pertanyaan Aca, dia malah memalingkan wajah nya menghadap orang di samping nya.Dia terkejut melihat orang di samping nya ternyata Jaka - teman sekelas nya yg selalu bikin kelas ramai. Jaka yg sedang nyengir kuda dan mengedipkan sebelah mata nya kepada Gaby . Gaby yg melihat itu langsung bergidik ngeri dan memutuskan untuk menghadap para panitia yg sedang duduk dan berbincang. "emng dasar tembok. Temen temennya mah pada diskusi dia sendiri diem. Gak bisa ngebayangin gue klo udh serumah ama dia"-gumam Gaby yg terdengar oleh Aca . Aca Itu pendengaran nya tajam,mau sepelan apapun orang ngomong pasti akan terdengar oleh nya.
"apa by? Serumah sama kak Surya ?" - ucap Aca sambil berbisik. Gaby hanya menganggukan kepala nya. Percuma dia mengelak, pasti Aca gak akan percaya. "kok bisa?" - tanya nya lagi
"gue di jodohin!"
Aca membuka mulut nya lebar dengan mata yg sedikit melotot. "demi apa lo? Sama siapa?""noh ama tembok, triplek, kulkas, es, batu" - ucap Gaby sambil menunjuk nunjuk Surya dengan dagu nya.
"serius?! Jangan boong lo" tanya Aca memastikan
"iya gu-"
"selamat pagi" ucapan Gaby terpotong saat si tembok memberi salam. Gaby langsung merubah posisi duduk nya menjadi menghadap ke Surya . Pandangan mereka bertemu, mereka saling menatap. Namun Gaby memutuskan kontak mata itu duluan.
"pagi" - jawab semuanya serentak dengan semangat, kecuali Gaby yg sangat malas untuk membuka mulut dan suara.
"ekhem, karena tugas semua sudah dikumpulkan maka tidak akan ada hukuman" - semua bersorak kecil saat mendengar ucapan Surya .
"dan untuk besok akan diadakan Camping untuk angkatan baru. Diharapkan jam 7.30 sudah kumpul disekolah dan akan berangkat jam 8. Untuk kepulangan akan dikabar kan kembali. Terima kasih" - Gaby memperhatikan wajah Surya dalam dalam. Dia baru sadar bahwa sebenarnya Surya memang tampan seperti yg di bilang orang orang.
"by? Ada yg mau lo omongin ya sama kak Surya ?" - tanya Aca yg menyadarkan lamunan ku. "eoh? Hmm.. Gatau ah gue pusing! Mending gue keluar !" - jawab Gaby dan langsung lari meninggalkan aula, padahal belum disuruh keluar. Surya menatap kepergian Gaby dengan alis yg ditautkan, Aca bisa lihat itu.
Aca langsung izin untuk menghampiri Gaby , untung di perboleh kan, dan dia mengode Surya untuk menyusul nya, Surya menganggukan kepala nya pelan. Dia langsung lari mencari keberadaan Gaby . "cepet bgt si ni anak" - ucap nya saat berhenti di dekat tangga. Aca mendengar ada seseorang yg sedang menghentak hentakan kaki nya.
Aca langsung menghampiri suara tersebut, ternyata Gaby . "by, masalah itu diselesaikan dengan kepala dingin dan harus di bicarakan baik baik. Bukan dengan cara kabur dan ngumpet kyk gini. Coba lo omongin sama kak Surya baik baik nnti. Gue percaya sama lo, pasti bisa!" - jelas Aca
Gaby langsung memeluk Aca dengan sangat erat dan menangis. Lalu ada seseorang yg menghampiri mereka, Aca melepas pelukan Gaby dengan hati hati. Memberikan ruang untuk mereka Ber2 berbicara menyelesaikan masalah nya.
Surya memberikan botol minum, dan Gaby meminum nya. Setelah di pastikan Gaby sudah tenang. Surya bertanya "ada hal perlu dilurusin?"
"kenapa lo nerima Perjodohan itu? Lo yakin?" - Gaby
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior
Teen Fiction|| on going || Seorang gadis cantik bernama Vidya Gaby Andara harus terjebak didalam perjodohan yang sudah direncanakan oleh kedua orang tua nya bersama dengan sahabat nya. Surya Sanjaya Dia sama sekali tidak mengenal laki-laki yang akan menjadi sua...