2.3

1.2K 52 4
                                    

Haii!!
Di cerita ini aku akan bikin dari sisi pandangan Gaby atau mungkin yang lain juga, gak seterusnya dari sisi pandangan orang ketiga (aku)  .

>•••< : beberapa hari kemudian
____  : hari esok
....     : beberapa saat kemudian

Happy Reading Guys!!

Gaby side

Gue melangkahkan kaki gue kedalam gedung yang menjulang tinggi itu.

Gedung tinggi itu merupakan tempat ayah mertua gue kerja. Buat apa gue kesana? Gue kesini cuma disuruh bunda untuk nganterin sarapan yang tadi ketinggalan di meja makan.

Kata bunda sayang sayang kalau tidak dimakan.

Selain itu juga sekarang bunda sangat memperhatikan makanan untuk ayah,kenapa? Karena sekarang ayah pantang terhadap beberapa makanan.

Jadi bunda gak ingin kejadian beberapa hari lalu terulang karena ayah salah makan.
Banyak pasang mata yang ngeliatin gue dengan tatapan sarkas.

Jujur gue risih,tapi semaksimal mungkin gue menjaga sikap gue disini.

Gue gak menghiraukan tatapan tatapan itu, gue terus jalan ke arah meja resepsionis buat nanya ruangan ayah dimana.

"permisi"

"ada yang bisa saya bantu mbak?"
Ucap penjaga meja resepsionis itu .

Gue agak kesel pas di panggil dengan embel-embel 'mbak'

"gu-ehm saya mau ketemu sama Pak Rafli Sanjaya, tante"

Gue liat mimik wajah si penjaga meja resepsionis itu berubah saat gue panggil tante, tapi gue bodo amat. Lagian siapa suruh manggil gue mbak,emang nya gak bisa liat gue masih pake seragam SMA.

"apakah sudah ada janji dengan beliau?"

"gaada,belom"

"oh baik, mohon di tunggu sebentar karena saya ingin menghubungi asisten beliau"

"gak usah sih, ribet banget..gue anak nyaa,gue cuma mau nganterin ini niiihhh sarapaaann"
Ucap gue sambil menunjukkan kotak bekal di depan wajah nya.

"anak nya?bisa menjamin apa bahwa anda anak beliau,mbak?maaf ,sekali lagi mohon tunggu sejenak saja. Beliau tidak mengizinkan sembarangan orang masuk hanya untuk bertemu dengan nya"

"sekalipun anak nya yang pengen ketemu gitu?ini masih jam segini tanteee,belom sibuk sibuk amat kan, kecuali klo ayah lagi meeting bisa gue maklumin"

"atau tidak, mbak bisa menitipkan kotak bekal itu kepada saya dan saya akan memberikan nya kepada beliau melalui asisten nya"

"gak, gue mau ngasih sendiri"
Terserah kalian mau nyebut gue anak keras kepala dan gak tau sopan santun.

"tante yang cantik tolong ya ka--"
ucapan gue terhenti karena handphone gue berdering.

"haduh, bentar"
Gue langsung ngambil handphone yang tadi gue taruh di saku rok sekolah gue dengan buru-buru.

My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang